Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Saham PANI Melesat di Tengah Pencabutan Proyek dari Daftar PSN

Ilustrasi Saham. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Saham. (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Beleid mencabut proyek PANI dari PSN Tropical Eastland besutan PIK 2, kawasan pariwisata berbasis lingkungan internasional.
  • Tropical Coastland masuk daftar PSN per 18 Maret 2024 sebelum dicoret, diharapkan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
  • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan keputusan ini tidak akan menghambat kelanjutan investasi di kawasan PIK 2.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) terpantau masih mengalami penguatan seiring dengan pencabutan proyek pengembangan Tropical Coastland dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Pantauan IDN Times lewat aplikasi IDX Mobile, saham PANI hari ini atau Selasa (14/10/2025) dibuka pada level Rp14.075 per saham.

Saham PANI menguat 475 poin atau 3,49 persen dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.600 per saham. Saham PANI melemah hingga 7,8 persen pada penutupan perdagangan awal pekan ini atau Senin (13/10/2025).

Saham PANI hari ini bahkan sempat menyentuh level Rp14.500 per saham.

1. Beleid yang mencabut proyek PANI dari PSN

Ilustrasi PIK 2 (Dok PIK 2)
Ilustrasi PIK 2 (Dok PIK 2)

Tropical Eastland besutan PIK 2 selama ini digadang-gadang sebagai kawasan pariwisata berbasis lingkungan berskala internasional.

Proyek yang dimiliki oleh taipan properti ternama, Sugianto Kusuma atau yang lebih dikenal dengan nama Aguan, ini resmi dikeluarkan dari daftar PSN melalui penerbitan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025.

Beleid ini merupakan Perubahan Kedelapan atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021, yang mengatur tentang perubahan dan penetapan proyek-proyek prioritas nasional.

Adapun beleid tersebut mulai berlaku dan memiliki kekuatan hukum sejak diundangkan pada 24 September 2025, menandai keputusan politik dan ekonomi penting di awal pemerintahan Prabowo.

2. Tropical Coastland sempat masuk daftar PSN per 18 Maret

Siapa Pemilik PIK 2
ilustrasi pik 2 (Dok.pik2.com)

Sebelum akhirnya dicoret dari daftar PSN, proyek PIK 2 Tropical Coastland sebelumnya sempat masuk ke dalam PSN sejak 18 Maret 2024, berdasarkan dokumen resmi yang tertuang dalam Permenko Nomor 12 Tahun 2024.

Dalam beleid tersebut, proyek ini ditempatkan dalam sektor pariwisata dengan nomor urut 226, menandakan posisinya sebagai salah satu program strategis yang diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, khususnya di sektor pariwisata berkelanjutan.

Proyek PIK 2 Tropical Coastland yang awalnya masuk ke dalam daftar PSN sektor pariwisata di nomor urut 226, melalui Permenko Nomor 12 Tahun 2024 yang ditetapkan pada 9 Oktober 2024 itu, resmi dihapus oleh pemerintahan Prabowo.

3. Penjelasan Menko Airlangga

WhatsApp Image 2025-10-03 at 15.08.47.jpeg
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditemui di Kemenko Perekonomian. (IDN Times/Triyan).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan sejak awal, PIK 2 diusulkan sebagai bagian dari PSN dengan basis pengembangan sektor pariwisata. Namun, dalam pelaksanaannya, proyek ini justru lebih menitikberatkan pada pengembangan sektor properti, yang tidak sesuai dengan tujuan awal pengusulan.

"Itu memang sudah kita cabut. Yang dikasih sebetulnya untuk program pariwisatanya, bukan propertinya. Jadi itu dicabut saja," ujar Airlangga saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (13/10/2025) malam.

Meski dikeluarkan dari daftar PSN, Airlangga memastikan keputusan ini tidak akan menghambat kelanjutan investasi yang telah berjalan di kawasan PIK 2. Dia menyebut, proses investasi tetap berlangsung dan tidak terdampak secara langsung oleh pencabutan status PSN.

"Investasinya sih jalan terus, nggak ada pengaruhnya," ujar Airlangga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Bahlil Buka Suara soal Pasokan Emas Antam yang Mulai Menipis

14 Okt 2025, 13:21 WIBBusiness