Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sandiaga Uno Waspadai COVID-19 di China, Bakal Berdampak ke Wisman

ilustrasi travelling (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mewaspadai perkembangan virus Corona di China. Sebab, melonjaknya kasus COVID-19 di negara tersebut dapat berimbas terhadap jumlah wisatawan Negeri Tirai Bambu ke Indonesia.

Wisatawan China sebagai pasar utama di Asia Pasifik belum bebas bergerak akibat Zero COVID Policy. Tidak lama setelah kebijakan pelonggaran mobilitas diberlakukan, kenaikan kasus COVID-19 kembali meningkat di China.

"Kita berharap ini akan berakhir di mana kita bisa mendapatkan tambahan wisatawan mancanegara dari Asia Pasifik. Tapi per hari ini kita belum melihat ada titik terang," tutur Sandi dalam jumpa pers akhir tahun, Senin (26/12/2022).

1. Pergerakan wisatawan China diharapkan membaik tahun depan

Ilustrasi Pesawat. (IDN Times/Arief Rahmat)

Sandi mendapatkan kabar wisatawan China mulai bisa melakukan pergerakan lagi pada awal 2023. Saat ini perubahan masif mulai terlihat di negara tersebut karena pelonggaran mobilitas domestik terjadi di beberapa wilayah.

Minat perjalanan yang sempat tertahan cukup lama, mulai muncul kembali. Sandi mengacu pada data Trip.com yang sejak 7 Desember 2022 memperlihatkan volume pemesanan penerbangan domestik meningkat hingga 160 persen.

"Sesuai dengan data Trip.com di sini bahwa mobilitas semenjak 7 Desember 2022 ada volume pemesanan yang meningkat di Tiongkok," tuturnya.

2. Milenial dan gen z jadi penopang pertumbuhan pariwisata nasional

ilustrasi milenial (IDN Times/Nathan Manaloe)

Data UNWTO pada September 2022 memperlihatkan adanya perubahan perilaku konsumen, di mana peningkatan biaya hidup dan harga bahan bakar menjadi faktor penentu keputusan berwisata ke luar negeri, jumlah belanja saat berwisata dan pemulihan bisnis pariwisata di tahun 2023.

Oleh karenanya, wisatawan nusantara diprediksi masih akan menjadi motor utama penggerak pemulihan sektor pariwisata nasional. Ke depannya perjalanan domestik akan ditopang pergerakan milenial dan gen z. Dengan jenis wisata pilihannya Nature, Staycation, Culinary, City Tour, dan Culture.

"Ini tentunya kita sikapi dengan rasa syukur karena ekonomi Indonesia bertumbuh sementara ekonomi global ada perlambatan. Juga ada kekhawatiran situasi geopolitik global. Dan baru saja kita melihat di berita di Tiongkok ternyata COVID meningkat kembali," tuturnya.

3. Indonesia bidik wisman Australia hingga Inggris

Ilustrasi pariwisata (IDN Times/Arief Rahmat)

Pasar utama yang diharapkan menjadi penyumbang wisatawan mancanegara (wisman) paling besar adalah Australia, Singapura, Malaysia, India, dan Inggris.

Peluang potensi pemesanan tiket wisman ke Indonesia pada 2023 tercatat sebesar 123 ribu booking. Lima besar pasar wisman ditempati oleh Australia, Korea Selatan, Inggris, Perancis, dan Jerman.

"Target kunjungan wisatawan mancanegara dan pemesanan tiket ke Indonesia ini tantangannya tantangan klasik, biaya tiket yang mahal. Tapi ini juga justru mengubah struktur dan kualitas dari kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia lebih lama tinggal dan dampak ekonomi terhadap masyarakat lokal juga lebih tinggi," tambah Sandi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us