Dubes China Jelaskan Kondisi COVID-19 Terkini di Negaranya

Jakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 di China makin parah. Terhitung per hari ini, ada 3.101 kasus baru di Negeri Tirai Bambu.
Berbarengan dengan itu, krematorium di China diisukan penuh karena banyaknya warga yang meninggal akibat virus COVID-19. Menjawab isu ini, Duta Besar China untuk Indonesia, Lu Kang meminta agar media langsung merujuk kepada laporan resmi pemerintah China.
1. Fasilitas kekurangan karyawan

Lu Kang mengatakan, kondisi ini diakibatkan karena pelayanan kremasi yang cukup lambat karena banyaknya kasus COVID-19. Akibatnya, fasilitas krematorium kekurangan karyawan untuk menangani jenazah.
“Tenaga kesehatan kami yang terpapar juga mungkin saja melakukan karantina jadi rumah sakit dan fasilitas kesehatan juga krematorium kekurangan orang,” kata Lu Kang, dalam konferensi pers di Kedutaan Besar China di Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Pasalnya saat ini China telah melonggarkan sejumlah peraturan terkait COVID-19 termasuk memperbolehkan orang yang positif untuk karantina mandiri di rumah masing-masing tanpa harus karantina ke fasilitas yang disediakan pemerintah.
2. Heboh foto dan video soal banyaknya jenazah yang tak ditangani di China
Sebelumnya, media sosial sempat dihebohkan dengan foto-foto dan video yang diduga merupakan kondisi di China. Foto-foto dan video ini menunjukkan puluhan jenazah berjejer tanpa ditangani oleh tenaga kesehatan.
Seorang tenaga kesehatan di Chongqing mengaku bahwa krematorium memang kehabisan ruang untuk menyimpang jenazah.
“Jumlah jenazah yang datang dalam beberapa hari terakhir ini berkali-kali lebih banyak dari sebelumnya,” kata nakes tersebut, dikutip dari France24, Kamis (22/12/2022).
3. Krematorium di Guangzhou bisa kremasi lebih dari 30 jenazah dalam sehari
Sementara itu, di kota Guangzhou, seorang tenaga kesehatan anonim mengatakan bahwa salah satu krematorium di distrik Zengcheng bisa mengkremasi lebih dari 30 jenazah setiap harinya.
“Kami juga menerima tugas dari distrik lain. Tidak ada pilihan lain selain menerimanya,” ujar nakes tersebut.
Selain itu, di kota Shenyang bahkan diberitakan bahwa jenazah dibiarkan tidak terkubur selama lima hari karena krematorium benar-benar penuh dan tak bisa menampung jenazah lagi.