Sejarah Berdirinya Jaringan Sandwich Subway

Jakarta, IDN Times - Restoran roti isi atau sandwich kenamaan asal Amerika Serikat (AS), Subway telah kembali buka di Indonesia. Sejak pertama kali buka di Cilandak Town Square (Citos) pada 15 Oktober, Subway kini telah memiliki empat gerai di Jabodetabek.
Ketiga gerai Subway lainnya berada di Setiabudi One, The Breeze BSD, dan di Pantai Indah Kapuk (PIK). Kembalinya Subway ke Indonesia tak terlepas dari banyaknya permintaan yang datang ke manajemen Subway.
"Permintaan kehadiran restoran Subway yang tinggi datang dari berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia," kata Chief Executive Officer (CEO) Subway, John Chidsey, dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Selasa, 24 Agustus 2021.
Kehadiran Subway di Indonesia memperluas kehadirannya di Asia Pasifik. Sebelum di Indonesia, Subway lebih dulu hadir di Korea Selatan, Jepang, dan Singapura.
Lantas, bagaimana awal kehadiran Subway hingga membuatnya sebagai salah satu jaringan restoran dan merek roti isi kenamaan dunia? Berikut ulasan berdirinya Subway yang dikutip dari situs resmi subway.com.
1. Didirikan oleh entrepreneur berusia 17 tahun
Pada 1965, Fred DeLuca memantapkan mimpinya untuk menjadi seorang dokter. Dalam rangka mencari cara untuk membantu pembayaran sekolahnya, salah seorang anggota keluarga menyarankan DeLuca untuk membuka toko roti sandwich dengan roti panjang (submarine).
Adapun, sosok yang memberi ide kepada DeLuca tersebut adalah Peter Buck. Peter kemudian memberikan 1.000 dolar AS kepada DeLuca sebagai investasi awal membangun toko sandwich tersebut.
Setelah itu, hubungan bisnis keduanya semakin terbentuk dan mengubah lansekap industri makanan dan mengubah kehidupan ribuan orang.
Kemitraan DeLuca dan Peter membuat mereka berhasil membuka restoran pertamanya di Bridgeport, Connecticut. Di sana, mereka menyajikan roti isi yang dibuat berdasarkan pesanan secara segar dan murah.
Kala itu, nama yang diusung belum Subway melainkan Pete's Super Submarines dan mereka berhasil menjual 312 roti isi pada hari pertama pembukaan restoran tersebut.
Adapun harga yang dipatok untuk roti isi tersebut saat itu berkisar antara 49 hingga 69 sen. Nama Subway pun akhirnya resmi digunakan pada 1968.
2. Memulai bisnis waralaba

Pada 1974, Peter dan DeLuca memiliki serta mengoperasikan 16 restoran Subway di seantero Connecticut. Pada waktu itu, mereka menyadari tidak bisa meraih targetnya untuk memiliki 32 restoran.
Maka dari itu, mereka mulai melakukan franchising atau bisnis waralaba dan menjadikan Subway sebagai sebuah jenama hingga saat ini.
Restoran waralaba Subway pertama yang berhasil dibuka ada di Wallingford, Connecticut.
3. Pertama kali memperkenalkan menu BMT

Menu klasik nan andalan Subway, yakni BMT pertama kali diperkenalkan pada 1975. BMT pada awalnya merupakan kependekan dari sistem transportasi Brooklyn-Manhattan Transit, tetapi kemudian oleh Subway BMT menjadi singkatan 'Biggest, Meatiest, Tastiest' untuk keperluan materi iklan menunya.
Setelah saat itu, BMT menjadi menu yang paling banyak dipesan oleh konsumen dan pada tahun 1975 juga restoran Subway pertama di luar Connecticut resmi dibuka, yakni di Massachusetts.
Pada 1982, Subway resmi memiliki 100 restoran di 300 lokasi berbeda yang tersebar di 30 negara bagian AS.
4. Subway mulai ada di luar negeri

Pada 1984, Subway mulai melebarkan sayap ke luar negeri dan membuka gerainya di Timur Tengah atau tepatnya di Bahrain.
Kemudian tiga tahun berselang atau pada 1987, Subway mulai membuka restorannya di Hawaii dan Kepulauan Bahama. Tahun tersebut juga menandakan 1.000 restoran yang dimiliki oleh Subway.
Hanya dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun Subway telah muncul di berbagai negara seperti Kolombia, Denmark, Guatemala, Kuwait, Martinique, Nikaragua, Filipina, Singapura, Afrika Selatan, Turki, Inggris Raya, Uruguay, dan Venezuela.
Adapun kini Subway menjadi jenama roti isi panjang terbesar dengan lebih dari 44 ribu lokasi di seluruh dunia.
"Kami telah menjadi pilihan utama bagi konsumen yang mencari makanan bernutrisi, cepat saji, dan dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga," tulis Subway dalam situs resminya seperti dikutip IDN Times, Minggu (31/10/2021).
Setidaknya ada tiga nilai dan prinsip yang dipegang DeLuca dan Peter sehingga membuat Subway menjadi sefenomenal saat ini. Ketiga nilai dan prinsip tersebut yang pertama adalah selalu memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen.
Kedua, menetapkan menu berkualitas tinggi dengan harga yang dapat dijangkau oleh semua orang dan ketiga adalah tetap mengedepankan biaya operasi sekecil mungkin serta memastikan sistem terbaik di restoran dan juga jangan pernah lelah untuk meningkatkan kualitas produk serta pelayanan.