Lebih dari Separuh Gen-Z Punya Pekerjaan Sampingan

Dalam rentang usia 21-26 tahun

Jakarta, IDN Times - Setidaknya 53 persen Generasi Z atau Gen-Z yang tahun ini berusia 21-26 tahun, mengaku bahwa mereka memiliki pekerjaan sampingan atau side job, di luar pekerjaan utama mereka.

“Pekerjaan sampingan atau side job ini berfungsi sebagai jalan untuk meningkatkan pundi-pundi keuangan, dan juga memperoleh keterampilan baru,” bunyi laporan yang dikutip dari Indonesian Milenneals and Gen Z Report 2024 dari IDN Times, Jumat (24/11/2023).

Seiring berjalannya waktu, Gen Z yang sudah mulai beranjak dewasa dan menginjak usia hampir 30 tahun, yang memiliki banyak pengalaman kerja serta jaringan profesional yang luas, mereka layak mendapatkan pekerjaan sampingan.

Ditambah, mereka sudah memiliki kepercayaan diri yang tinggi, apalagi ketika jenis pekerjaan sampingannya tak berbeda jauh dari pekerjaan utamanya.

Baca Juga: 5 Alasan Gen Z Doyan Belanja Online, Mana yang Paling Relate?

1. 72 persen Gen-Z berusia 16-20 tahun punya pekerjaan sampingan

Lebih dari Separuh Gen-Z Punya Pekerjaan SampinganLaporan IMGR 2024. (dok. IDN Media)

Dari survey yang disusun oleh Tim IDN Research Institute, sebanyak 72 persen Gen-Z yang berusia 16-20 tahun memiliki pekerjaan sampingan atau side job. Padahal di usia ini, tentunya mereka masih ada di bangku pendidikan yakni jenjang universitas.

Sementara itu, 53 persen dari Gen-Z yang berusia 21-26 tahun mengaku juga memiliki pekerjaan sampingan, 30 persen mengaku tidak memiliki pemasukan tambahan dari pekerjaan sampingan dan 17 persen mengaku mereka memiliki usaha sendiri.

Baca Juga: 8 Hal yang Dicari Gen Z dari Tempat Kerja Mereka

2. Pekerjaan sampingan untuk sumber pendapatan tambahan

Lebih dari Separuh Gen-Z Punya Pekerjaan Sampinganpotret seseorang yang memiliki side job (freepik.com/freepik)

Dalam konteks Gen Z di Indonesia, pekerjaan sampingan sebagian besar berfungsi sebagai sumber pendapatan tambahan. Dalam survei ini, 14 persen menyatakan bahwa pekerjaan sampingan mereka memberikan tambahan pundi-pundi sekitar 25 hingga 50 persen dari pendapatan utama mereka.

Hasil ini menegaskan bahwa pekerjaan sampingan umumnya dimaksudkan untuk melengkapi sumber pendapatan utama, dan bukan sebagai penghasil pendapatan utama.

Jika disimpulkan, Gen-Z di Indonesia dihadapkan pada kenyataan bahwa satu sumber pendapatan saja tidak cukup untuk mengatasi biaya hidup yang terus meningkat. Hal ini juga sejalan bagi mereka yang harus bertanggung jawab atas hidup orang tua mereka, atau mereka yang memutuskan menikah dan memiliki anak di usia di bawah 30 tahun.

3. IDN Media kembali menggelar Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2023

Lebih dari Separuh Gen-Z Punya Pekerjaan SampinganIndonesia Gen Z Report (dok. IMGS 2022)

IDN Media menggelar Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2023, sebuah konferensi independen yang khusus diselenggarakan untuk dan melibatkan generasi Milenial dan Gen Z di Tanah Air. Dengan tema Purposeful Progress, IMGS 2023 bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh nusantara.

IMGS 2023 diadakan pada 24 - 26 November 2023 di Pulau Satu dan Dome Senayan Park, Jakarta. Dalam IMGS 2023, IDN Media juga meluncurkan Indonesia Millennial and Gen-Z Report 2024.

Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute bekerja sama dengan Advisia sebagai Research Partner. Melalui survei ini, IDN Media menggali aspirasi dan DNA Milenial dan Gen Z Indonesia.

Baca Juga: Milenial Menganggap Fitur Paylater Bikin Pengeluaran Jadi Lebih Boros

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya