Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan laporan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan daftar alokasi transfer ke daerah (TKD) untuk tahun anggaran 2025. (YouTube/Sekretariat Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah berencana menambah anggaran makan bergizi gratis (MBG) sebesar Rp100 triliun sehingga total anggarannyamenjadi Rp171 triliun untuk tahun ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Presiden Prabowo telah meminta untuk menaikkan anggaran MBG maka dapat melibatkan lebih banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). 

Pemerintah menegaskan MBG adalah salah satu program yang bisa dimanfaatkan langsung oleh UMKM. Mulai dari UMKM yang terlibat dari menyediakan bahan baku makanan, proses memasak, mencuci, dan mengantar makanan tersebut ke sekolah-sekolah.

“Apabila program Makan Berisi Gratis ini akan ditingkatkan dari Rp71 triliun, ditambahkan 100 triliun, bukan naik ke Rp100 triliun. Maka menjadi Rp171 triliun dan jumlah sentranya akan meningkat. Maka saya berharap bahwa ini akan menimbulkan multiplier effect yang luar biasa bagi usaha kecil menengah di seluruh Indonesia,” kata Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025, Kamis (30/1/2025).

1. Program MBG memiliki tujuan penuhi asupan gizi siswa di seluruh Indonesia

Ilustrasi anggaran atau APBN. (IDN Times/Aditya Pratama)

Ia menjelaskan program makan bergizi gratis menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang memiliki tujuan untuk memberikan asupan gizi yang cukup bagi siswa di seluruh Indonesia, sehingga mereka dapat menjalani kegiatan belajar dengan dengan baik. 

"(Siswa-siswi) merupakan investasi penting dan investasi jangka panjang ini juga merupakan investasi yang membutuhkan anggaran yang luar biasa," tegas Sri Mulyani. 

Proses penyaluran MBG saat ini sudah berjalan kurang lebih tiga pekan, yang dilakukan secara bertahap dari jumlah sekolah yang ditargetkan maupun sentra produksi MBG. 

2. Lembaga keuangan diharapkan ikut sukseskan program MBG

Uji coba program makan gratis (IDN Times/Larasati Rey)

Sri Mulyani berharap dengan penambahan anggaran ini, bisnis model pihak yang terkait MBG terus disempurnakan dan tata kelolanya juga diperkuat. Untuk mendukung program MBG ini, lembaga-lembaga keuangan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) juga turut terlibat dan mensukseskan program tersebut.

"(Jadi) lembaga-lembaga keuangan di Indonesia diharapkan ikut menyukseskan dan mendukung program ini. Saya tahu dalam hal ini makroprudensial, mikroprudensial dan channeling serta fokus dari berbagai program kredit dan pembiayaan. Dan apabila sebuah perusahaan telah mendapatkan purchasing order untuk makan bergizi gratis dia seharusnya bisa mendapatkan kredit untuk bisa modal kerja maupun dari sisi kemampuan untuk memenuhi kebutuhan itu ini merupakan sebuah transformasi yang sangat masif," papar Menkeu. 

3. Program MBG diharapkan bisa menjangkau 90 juta penerima manfaat

Sebagian besar siswa SDN 04 Samarinda Utara tidak sarapan, sehingga program MBG dinilai sangat membantu. (IDN Times/Erik Alfian)

Bendahara Negara ini berharap, program MBG bisa mencakup pada seluruh anak-anak Indonesia, ibu hamil, yang jumlahnya sekitar 90 juta penerima manfaat.

“Ini harus disiapkan setiap hari, harus ada belanja, harus ada yang mengerjakan. Saya membayangkan efek pengalinya atau multiplier efeknya akan luar biasa. Kita tentu akan terus mendukung dari mulai Badan Gizi maupun kementerian lembaga lain, menjamin program ini berjalan dengan baik,” ucapnya. 

Editorial Team