Status BUMN Bakal Dicabut, Ini Peran yang Akan Diemban Bulog

- Transformasi Bulog diarahkan langsung ke Presiden Prabowo Subianto
- Fokus pada penstabilan harga, penjaga cadangan pangan, dan pelayanan publik
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menjelaskan, transformasi Perum Bulog akan diarahkan untuk berada langsung di bawah Presiden Prabowo Subianto.
Langkah tersebut bertujuan untuk mengembalikan fungsi utama Bulog sebagai badan urusan logistik yang fokus menjaga cadangan pangan nasional, menstabilkan harga, dan memastikan ketersediaan stok pangan.
"Jadi memang difungsikan ke sana, kemudian artinya lebih untuk kestabilan harga, menjaga stok pangan, dan seterusnya," kata dia kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/11/2024).
1. Peran Bulog untuk sektor pangan akan diperkuat

Sudaryono mengatakan, transformasi Perum Bulog akan mengarah menjadi lembaga setingkat badan yang berfungsi sebagai penstabil harga dan penjaga cadangan pangan nasional.
Dia menjelaskan, peran Bulog akan difokuskan pada penyerap hasil panen petani saat panen raya dan penyalur beras untuk masyarakat miskin serta program bantuan pangan lainnya.
"Untuk memastikan bahwa negara kita secara cadangan pangan akan aman, punya stoknya. Di saat panen raya ngambil, di saat ada kebutuhan dia lempar ke pasar," ujarnya.
2. Bulog tak lagi berorientasi kepada keuntungan

Dia menjelaskan transformasi Bulog akan mengubah pendekatannya dari fungsi korporasi menuju pelayanan publik. Selama di bawah Kementerian BUMN, Bulog harus berorientasi pada keuntungan dengan Key Performance Indicator (KPI) yang berbasis profit.
Namun, dengan rencana perubahan, Bulog akan difokuskan pada pelayanan masyarakat, seperti menyerap hasil panen petani untuk cadangan pangan nasional dan menyalurkan bantuan pangan kepada masyarakat tanpa dibebani bunga atau tekanan keuntungan.
Dalam pendekatan baru ini, keuntungan bukan lagi indikator utama keberhasilan, melainkan kesejahteraan rakyat yang menjadi prioritas utama.
"Saya kira udah nggak relevan ke situ (mencari keuntungan). Saya kira udah nggak relevan. Misalnya KPI-nya mesti untung kan, beda. Bernegara ini kan bukan untung dan rugi, tapi yang untung musti rakyat. Nah itu yang paling utama ya," paparnya.
3. Transformasi Bulog sudah dibahas dengan Prabowo

Dia mengungkapkan, pemerintah dengan persetujuan Presiden Prabowo Subianto akan mulai membahas transformasi kelembagaan Perum Bulog pada Jumat mendatang.
Transformasi tersebut dinilai penting karena peran Bulog sangat menentukan keberhasilan swasembada pangan nasional, terutama dalam mengamankan pasokan gabah dan jagung.
Zulhas menekankan perlunya sistem operasional Bulog yang lebih lancar dan didukung pendanaan yang memadai, tanpa terhambat oleh perhitungan untung rugi akibat bunga pinjaman.
"Kalau Bulog-nya lancar membeli, lancar kalau uangnya ada, kalau pakai bunga terus dia ngitung untung rugi terus. Nah oleh karena itu bulog akan dibahas mengenai transformasi kelembagaannya," tuturnya.