Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

SUN Energy Dorong Transformasi Green Mining di Sektor Pertambangan

Screenshot_20251112_232602_Drive.jpg
SUN Energy memperkuat perannya sebagai mitra strategis dalam mendukung dekarbonisasi sektor pertambangan. (Dok/Istimewa).
Intinya sih...
  • SUN Energy telah implementasikan solusi energi bersih di 15 lokasi tambang
  • Sebagian besar area tambang masih bergantung pada genset
  • PLTS–BESS terintegrasi yang dirancang khusus untuk wilayah off-grid
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times- SUN Energy memperkuat perannya sebagai mitra strategis dalam mendukung dekarbonisasi sektor pertambangan di Indonesia melalui penerapan konsep green mining.

Konsep ini merupakan pendekatan operasional pertambangan yang menekankan efisiensi energi, pengurangan emisi karbon, serta tanggung jawab terhadap lingkungan.

Inisiatif ini mencakup penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dipadukan dengan Battery Energy Storage System (BESS), serta sinergi antarunit bisnis dalam ekosistem SUN Group.

1. SUN Energy telah implementasikan solusi energi bersih di 15 lokasi tambang

Screenshot_20251112_232551_Drive.jpg (Dok/Istimewa).
SUN Energy memperkuat perannya sebagai mitra strategis dalam mendukung dekarbonisasi sektor pertambangan

CEO SUN Energy Jefferson Kuesar mengatakan hingga kini, SUN Energy telah mengimplementasikan solusi energi bersih di lebih dari 15 lokasi tambang di Indonesia.

Beberapa di antaranya meliputi proyek PLTS terintegrasi dengan Containerized BESS pertama di Indonesia bersama PT Cipta Kridatama, serta proyek Solar PV Roll Up di PT Berau Coal.

"“Transisi menuju green mining bukan hanya soal mengganti sumber energi, tetapi membangun fondasi baru bagi industri yang efisien, rendah emisi, dan berketahanan jangka panjang. Melalui inovasi teknologi energi bersih dan rendah emisi, SUN Energy bersama ekosistem bisnis kami siap menjadi katalis transformasi industri tambang Indonesia menuju industri yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujarnya.

2. Sebagian besar area tambang masih bergantung pada genset

Ia menjelaskan sebagian besar area pertambangan di Indonesia beroperasi secara off-grid dan masih bergantung pada genset diesel sebagai sumber energi utama.

"Ketergantungan ini membuat konsumsi bahan bakar sangat tinggi, mencapai 25–40 persen dari total biaya operasional, bahkan mendekati 50 persen di wilayah pertambangan dengan intensitas energi tinggi," ungkapnya.

3. PLTS–BESS terintegrasi yang dirancang khusus untuk wilayah off-grid

IMG-20251111-WA0050.jpg
Foto udara penampakan PLTS PLN IP Semarang. (IDN Times/Dok Humas PLN IP Semarang)

SUN Energy menghadirkan solusi PLTS–BESS terintegrasi yang dirancang khusus untuk wilayah off-grid.

Sistem ini tidak hanya memastikan pasokan listrik andal selama 24 jam, tetapi juga mengurangi konsumsi bahan bakar dan biaya logistik energi secara signifikan.

"Energi surya yang dihasilkan pada siang hari dapat disimpan dan digunakan kembali pada malam hari, sehingga menciptakan operasi tambang yang lebih stabil dan hemat biaya," ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Business

See More

DPR Siap Bahas Redenominasi Rupiah, Uang Rp1.000 Bakal Jadi Rp1!

13 Nov 2025, 14:46 WIBBusiness