Taufik Hidayat-Anggawira Hipmi Diangkat Jadi Komisaris PLN EPI

- Taufik Hidayat dan Anggawira diangkat menjadi komisaris PLN EPI per akhir Juni 2025.
- Taufik Hidayat adalah legenda bulutangkis Indonesia dengan sejumlah prestasi, sementara Anggawira memiliki latar belakang pendidikan yang kuat.
- PLN EPI merupakan subholding PLN yang didirikan untuk memastikan ketersediaan pasokan suplai energi primer melalui konsolidasi proses pengadaan dan logistik.
Jakarta, IDN Times - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) memiliki susunan pimpinan baru.
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia (Wamenpora), Taufik Hidayat dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Anggawira diangkat menjadi komisaris anak usaha PT PLN (Persero) itu.
1. Ditunjuk per akhir Juni 2025
Anggawira mengatakan, pengangkatannya menjadi Komisaris bersamaan dengan Taufik, yang berlaku per akhir Juni 2025 lalu.
"Akhir Juni lalu, betul bareng (Taufik Hidayat)," kata Anggawira kepada awak media, Rabu (9/7/2025).
Sebagai informasi, PLN EPI merupakan subholding PLN yang didirikan untuk memastikan ketersediaan pasokan suplai energi primer melalui konsolidasi proses pengadaan dan logistik, pencarian sumber energi primer, serta pengembangan ekosistem yang resilien dan rantai pasok yang kuat.
2. Profil Taufik Hidayat

Nama Taufik Hidayat sempat menjadi kejutan saat dilantik menjadi Wamenpora Kabinet Merah-Putih.
Taufik adalah legenda bulutangkis Indonesia. Dia adalah ujung tombak di tunggal putra dan catatan terbaiknya meraih medali emas Olimpiade 2004 Athena.
Selain itu, Taufik mampu mengantongi enam titel juara dari Indonesia Open yakni pada edisi 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, dan 2006. Taufik memutuskan pensiun pada 12 Juni 2013. Setelah sepeninggalan Taufik Hidayat hingga hari ini, belum ada lagi tunggal putra Indonesia yang berhasil meraih emas Olimpiade.
Era Taufik menjadi salah satu yang paling sengit persaingannya di tunggal putra. Ketika masih aktif bermain, Taufik bersaing dengan tiga tunggal putra hebat lainnya, yakni Lee Chong Wei (Malaysia), Lin Dan (China), dan Peter Gade (Denmark).
Keempatnya saling mengalahkan di berbagai ajang. Hingga, tak heran mereka dianggap sebagai The Four Kings. Tapi, Taufik memang kewalahan ketika menghadapi Chong Wei dan Lin Dan. Hanya Peter Gade, yang mampu diungguli Taufik (10-8).
3. Profil Anggawira

Anggawira adalah pria kelahiran 9 Januari 1982. Dia adalah lulusan Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB).
Dia melanjutkan pendidikan S2 di Jurusan Teknologi Industri di Sekolah Tinggi Manajemen Industri Kementerian Perindustrian RI dan mendapatkan Gelar Master Manajemen Keuangan dari Universitas Indonesia (UI).
Kemudian, Anggawira menempuh program Doktoral (S3) dan mendapatkan Gelar Doktor Ilmu Manajeman dengan predikat cum laude dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dengan desertasi Manajemen Partai Politik.
Anggawira pernah punya pengalaman kerja di sektor energi. Dia pernah bekerja di perusahaan minyak dan gas internasional asal Prancis, yakni Total E&P.
Dia awal bergabung Hipmi cabang Jakarta Raya, dan pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Hipmi.
Dikutip dari situs resmi alumni IPB, Angga juga pernah aktif di bidang politik sebagai fungsionaris Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan menjadi pendiri dan koordinator Sahabat Anies-Sandi, serta juru bicara pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017.