Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Telkom Lepas Aset dan Bisnis Fiber Optik Rp90 T ke InfraNexia

Telkom Lepas Aset dan Bisnis Fiber Optik Rp90 T ke InfraNexia
ilustrasi Gedung TelkomGroup (dok. Telkom)
Intinya sih...
  • Pembentukan fiber co di Indonesia dimulai dengan pengalihan bisnis ke InfraNexia
  • Nilai aset InfraNexia mencapai Rp35 triliun pada tahap pertama spin off, bisa bertambah hingga Rp90 triliun
  • InfraNexia diharapkan menjadi sumber pertumbuhan baru Telkom melalui strategi Telkom 30
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom resmi melakukan spin off atau pemisahan bisnis dan aset wholesale fiber connectivity atau fiber co (Tahap-I) ke PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) atau InfraNexia.

Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini mengatakan, spin off tersebut merupakan strategi jangka menengah Telkom 30 yang target realisasinya pada 2030 mendatang.

Telkom 30 sendiri dirancang untuk memperkuat daya saing Telkom Group melalui penguatan fundamental, optimalisasi aset strategi yang salah satunya dilakukan kepada InfraNexia, dan memperkuat portofolio bisnis guna mencapai nilai berkelanjutan.

"Oleh karena itu InfraNexia ini dihadirkan sebagai entitas Telkom Group yang secara khusus mengonsolidasikan, mengelola, dan mengembangkan bisnis wholesale fiber connectivity. Kehadiran InfraNexia ini akan memungkinkan Telkom mempercepat implementasi Telkom 30 melalui peningkatan efisiensi operasional, transparansi model bisnis wholesale serta penguatan peran Telkom Group sebagai enabler ekosistem digital nasional yang inklusif dan berdaya saing global," tutur Dian dalam konferensi pers di Telkom Landmark Tower, Jakarta, Kamis (18/12/2025).

1. Titik awal pembentukan fiber co di Indonesia

Telkom Lepas Aset dan Bisnis Fiber Optik Rp90 T ke InfraNexia
Direktur Utama Telkom Dian Siswarini saat memberikan pemaparan pada acara peluncuran Telkom AI Campus di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Kamis (23/10). (dok. Telkom)

Dian menjelaskan, pengalihan bisnis fiber co ke InfraNexia menjadi titik awal pembentukan dan pengelolaan fiber co di Indonesia. Dia pun berharap tahap kedua pemisahan aset dapat dilaksanakan pada 2026 dan langkah aksi korporasi lanjutan untuk membuka nilai (unlock value) dari fiber co ditargetkan terealisasi pada tahun yang sama.

Kendati begitu, Dian melihat pengelolaan fiber co akan menghadapi sejumlah tantangan dalam pengembangannya. Salah satunya, menjaga prinsip netralitas layanan kepada seluruh pelanggan atau klien fiber co.

Di samping itu, Telkom terus memberikan layanan baik kepada pelanggan terbesarnya, yakni Telkomsel. Telkomsel saat ini memiliki keistimewaan sebagai pelanggan utama, sebab saat ini sekitar 90 persen bisnis fiber co masih berasal dari Telkomsel.

“Diharapkan ke depannya komposisi tersebut bisa berubah sehingga bisnis dari luar Telkomsel, dari luar Telkom Group bisa berkembang dengan lebih signifikan ke depannya,” kata Dian.

2. Nilai aset InfraNexia

Telkom Lepas Aset dan Bisnis Fiber Optik Rp90 T ke InfraNexia
Gedung Telkom (dok. Telkom)

Sementara itu, Direktur Strategic Business Development & Portfolio Telkom, Seno Soemadji mengungkapkan, nilai aset InfraNexia pada tahap pertama spin off mencapai Rp35 triliun. Nilai tersebut bisa bertambah hingga Rp90 triliun ketika spin off telah rampung dilakukan secara keseluruhan.

Adapun dalam rencana tersebut, Telkom akan mengalihkan hampir seluruh bisnis dan aset fiber co sebanyak 99,99 persen ke InfraNexia. Pada tahap awal, pengalihan kepemilikan baru direalisasikan sebesar 50 persen

“Ini merupakan tindakan yang menjanjikan untuk masa depan Telkom Group dan approval itu menunjukkan kepercayaan yang sangat tinggi pada corporate action kami. Pemisahan aset ini juga sebagai bagian bagaimana kami memenuhi tujuan pemerintah untuk digitalisasi,” tutur Seno.

3. InfraNexia diharapkan jadi sumber pertumbuhan baru Telkom

Telkom Lepas Aset dan Bisnis Fiber Optik Rp90 T ke InfraNexia
Gedung Telkom (Dok. Telkom)

Dengan spin off tersebut tak heran jika kemudian InfraNexia diproyeksikan jadi sumber pertumbuhan baru yang bakal meningkatkan kinerja Telkom melalui strategi yang dirancang dalam Telkom 30.

Lewat spin off, InfraNexia akan fokus mengembangkan bisnis fiber, mendorong efisiensi operasional dan belanja investasi, serta membuka ruang bagi skema network sharing, dan kemitraan strategis untuk menciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

Untuk diketahui, pada tahap pertama spin off, InfraNexia akan menguasai lebih dari 50 persen total infrastruktur jaringan fiber Telkom, termasuk segmen access, aggregation, backbone, dan infrastruktur pendukung lainnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

9 Ide Bisnis yang Bisa Kamu Jalankan dari Rumah dengan Mudah

18 Des 2025, 22:00 WIBBusiness