Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tim Pengendali Inflasi Pusat Waspadai Sederet Risiko Ini

Konferensi Pers High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) . (IDN Times/Triyan).
Konferensi Pers High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) . (IDN Times/Triyan).
Intinya sih...
  • Tim pengendali inflasi pusat (TPIP) komitmen menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan global.
  • Dinamika global mempengaruhi perkembangan ekonomi Indonesia, termasuk volatilitas harga komoditas dan tingkat suku bunga.
  • Kondisi ekonomi dalam negeri cukup baik dengan pertumbuhan konsisten 5% (yoy) dan inflasi Desember 2024 sebesar 1,57%.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times  - Tim pengendali inflasi pusat (TPIP) berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri di tengah berbagai tantangan ketidakpastian global yang masih berlanjut di tahun ini. Oleh karena itu, pemerintah akan mewaspadai berbagai gejolak yang bergerak dinamis. 

Hadir dalam pertemuan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Menko bidang Pangan Zulkifli Hasan, dan Menteri dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.

1. Dinamika ekonomi global turut pengaruhi ekonomi Indonesia

Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua TPIP Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini dinamika global masih menjadi faktor yang turut mempengaruhi perkembangan ekonomi ke depan. 

"Nah ini yang perlu kita perhatikan Terutama ini proyeksi ekonomi global tahun 2025 itu diperkirakan sekitar 3,2 persen di bawah rata-rata historis," ungkap Airlangga, Jumat (31/1/2025). 

2. Sejumlah risiko yang diwaspadai pemerintah

Gedung Federal Reserve (Instagram/the Fed)
Gedung Federal Reserve (Instagram/the Fed)

Menurutnya, faktor-faktor eksternal seperti volatilitas harga komoditas, tingkat suku bunga yang tinggi, serta kebijakan perdagangan dari pemerintahan Amerika Serikat yang sering disebut "Trump 2.0" akan memengaruhi perkembangan ekonomi Indonesia ke depan.

Adapun, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) mulai menahan laju pemangkasan suku bunga dengan mempertahankan The Fed Fund rate (FFR) di 4,25-4,50 persen pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (30/1/2025).  

""Sejumlah risiko masih kita hadapi seperti volatilitas harga komoditas tingkat suku bunga tinggi dan tentunya kebijakan perdagangan dari pemerintahan AS yang sering kita sebut trump 2.0 serta kerentanan pangan energi dan perubahan iklim," papar Airlangga.

3. Indonesia tempati posisi ke-8 sebagai negara dengan ekonomi terbesar

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski kondisi ekonomi global masih diliputi ketidakpastian, namun kondisi ekonomi dalam negeri cukup baik. Ini tercermin dari data pertumbuhan ekonomi yang konsisten di level 5 persen (yoy) dan laju inflasi Desember 2024  sebesar 1,57 persen (year on year) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,80.

"Tentu ekonomi Indonesia tetap (baik) dan kita bisa menjaga inflasi di 1,57 persen secara year on year .Kami berterima kasih kepada Gubernur BI (Perry Warjiyo), Menteri Dalam Negeri (Tito Karnavian) dan seluruh Kementerian yang telah bekerja keras agar ini bisa dicapai," ungkapnya. 

Selain itu, Airlangga mengatakan bahwa ekonomi Indonesia masuk dalam  jajaran negara dengan produk domestik bruto (PDB) tertinggi berdasarkan paritas daya beli (purchasing power parity) tertinggi, atau keseimbangan kemampuan berbelanja.

Menurut catatan Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF), Indonesia menempati posisi ke-8 di antara ratusan negara lainnya.

"Kalau dari segi Purchasing Power Parity (PPP), ekonomi Indonesia sudah masuk di posisi ke-8 dan lebih tinggi dari Italia, Perancis dan ini suatu capaian yang baik tentu Indonesia harus menjaganya," tegas Airlangga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us