Unilever Sebar Dividen Final Rp2,708 Triliun, Ini Jadwal Pembagiannya
Jakarta, IDN Times - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) atau Unilever berencana membagikan dividen final kepada para pemegang sahamnya sebesar Rp2.708.650.000.000
“Dalam RUPST, ditetapkan bahwa dividen final untuk tahun buku 2022 adalah sebesar Rp71 per lembar saham atau semuanya berjumlah Rp2.708.650.000.000,” kata Presiden Direktur Unilever Indonesia, Ira Noviarti dalam pernyataannya kepada IDN Times, Minggu (25/6/2023).
1. Total dividen yang dibagikan Unilever
Secara total, Adaro membagikan dividen senilai Rp5,341 triliun yang diambil dari laba tahun buku 2022.
UNVR sendiri telah membagikan dividen interim sebesar Rp69 per saham untuk tahun 2022 atau sejumlah Rp2.632.350.000.000 per 15 Desember 2022 silam.
"Dengan demikian, pemegang saham yang berhak akan menerima total dividen sebesar Rp140 per saham atau sejumlah Rp5.341.000.000.000 untuk tahun buku 2022 yang merupakan 99,6 persen dari laba bersih yang akan diterima paling lambat tanggal 20 Juli 2023," ucap Ira.
2. Laba bersih UNVR selama 2022
Unilever sendiri membukukan laba bersih sebesar Rp5,4 triliun sepanjang periode 2022 silam.
Laba bersih tersebut mengalami penurunan 6,8 persen secara year on year (yoy) dibandingkan periode 2021 yang mencapai Rp5,8 triliun.
Penurunan laba bersih UNVR pun telah terjadi selama tiga tahun beruntun sejak pandemik COVID-19. Pada 2019, Unilever berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp7,4 triliun.
Namun, angka tersebut turun menjadi Rp7,2 triliun pada 2020 dan kembali turun pada 2021 menjadi hanya Rp5,8 triliun.
3. Penjualan UNVR alami kenaikan
Kendati begitu, Unilever mencatatkan pertumbuhan dari sisi penjualan bersih selama 2022 sebesar 4,2 persen yoy menjadi Rp41,2 triliun.
Sementara itu, kinerja keuangan UNVR lainnya selama 2022 juga menunjukkan adanya kenaikan dari sisi harga pokok penjualan dan beban pemasaran dan penjualan.
Pada 2022, harga pokok penjualan UNVR naik 11,2 persen yoy menjadi Rp22,2 triliun. Kemudian, beban pemasaran dan penjualan juga mengalami kenaikan 7,5 persen yoy menjadi Rp8,5 triliun.
Adapun beban umum dan administrasi berhasil diturunkan sebesar 12,9 persen yoy menjadi Rp3,54 triliun.
