Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Zulhas: Indonesia Maju 2045 Bisa Gagal Kalau UMKM Tidak Berkembang

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, mengungkapkan target Indonesia menjadi negara maju 2045 bisa gagal jika usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tidak mengalami kemajuan.

Maka dari itu, UMKM naik kelas menjadi sebuah keharusan lantaran perannya yang cukup penting buat perekonomian Indonesia.

Pria yang karib disapa Zulhas tersebut pun mengakui pemerintah bakal terus mendukung UMKM untuk naik kelas. Hal itu sejalan dengan target pemerintah agar seluruh UMKM go digital pada 2030.

"Jadi gak mungkin pemerintah gak dukung, pasti saya dan lain-lain habis-habisan mendukung karena UMKM menyumbang 90 persen tenaga kerja, 60 persen terhadap PDB. Jadi praktis Indonesia dicita-citakan mau jadi negara maju tahun 2045 mustahil tercapai kalau bapak ibu UMKM tidak maju, tidak berkembang," ucap Zulhas, dikutip Rabu (28/6/2023).

1. Nasihat Zulhas kepada pelaku UMKM

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Untuk bisa maju, Ketua Umum PAN tersebut menyarankan pelaku UMKM agar terus belajar dan tidak berhenti belajar.

Zulhas pun mencontohkan dirinya yang saat masih muda hingga kini tidak berhenti belajar soal bisnis.

"Saya bekal dari mikro, bukan kecil lagi, tapi mikro. Bapak ibu kalau kita mau maju, kita mesti upgrade kemampuan, kita harus ada semangatnya, harus ada semangat juga untuk berubah, untuk belajar, apa yang saya lakukan? Saya belajar, buku-buku mengenai marketing saya belajar, kalau sekarang (belajarnya) ya digital ini," bebernya.

2. Saran Bank Dunia kepada Indonesia untuk jadi negara maju

ilustrasi kekayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, Bank Dunia memberikan sejumlah masukan untuk Indonesia guna mencapai tujuannya menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045.

Penerapan reformasi perpajakan serta peningkatan kualitas belanja publik, termasuk di dalamnya investasi publik dan program-program yang mendukung pertumbuhan, menjadi kunci pendukung perekonomian di masa mendatang.

“Di tengah ketidakpastian global, Indonesia mengalami peningkatan yang terus menerus di banyak bidang yang penting bagi pertumbuhan jangka panjangnya, terutama stabilitas makroekonomi, tata kelola sektor publik maupun infrastruktur. Berbagai peningkatan tersebut berhasil membantu menanggulangi kemiskinan ekstrem di negara ini,” kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen, Selasa (27/6/2023).

3. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat diprediksi melambat

ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Setelah mengalami lonjakan pascapandemik, pertumbuhan ekonomi di Indonesia diproyeksikan melambat menjadi 4,9 persen pada tahun ini, seiring kembali normalnya permintaan dalam negeri. Jumlah itu lebih kecil dibanding tahun lalu yang mencapai 5,3 persen.

Hal ini disampaikan dalam laporan enam bulanan Bank Dunia Indonesia Economic Prospects.

“Inflasi mengalami penurunan lebih cepat daripada yang diantisipasi pada awalnya berkat menurunnya harga minyak global, hasil panen yang lebih baik, beragam intervensi pemerintah untuk mengurangi penyumbatan suplai terutama terkait makanan, serta apresiasi Rupiah,” tulis laporan itu.

Seiring menurunnya tekanan inflasi, pertumbuhan diharapkan didukung konsumsi sektor swasta. Sementara, ekspor diproyeksikan menurun seiring menurunnya harga-harga komoditas dan permintaan global.

Inflasi yang menurun membantu mengembalikan ruang bagi kebijakan moneter untuk mendukung perekonomian.

“Namun, pemerintah dapat memprioritaskan penerapan reformasi struktural baru-baru ini seperti misalnya Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK), serta mengadopsi lebih lanjut berbagai kebijakan yang ramah-pasar di bidang perdagangan maupun peraturan bisnis yang dapat lebih jauh mengurangi kendala dalam persaingan,” ujar Kahkonen melanjutkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us