Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Faktor yang Bisa Menghambat Rencana Investasi

ilustrasi saham (unsplash.com/Behnam Norouzi)
ilustrasi saham (unsplash.com/Behnam Norouzi)
Intinya sih...
  • Kurangnya pengetahuan tentang investasi dapat menyebabkan keputusan tidak terarah dan kerugian yang seharusnya bisa dihindari.
  • Tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas membuat arah investasi menjadi kabur dan sulit diukur keberhasilannya dari waktu ke waktu.
  • Gaya hidup konsumtif seringkali menghambat membangun portofolio investasi yang baik karena pengeluaran tidak terkontrol.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Investasi merupakan langkah penting untuk memperoleh kestabilan finansial dan kebebasan ekonomi di masa depan. Meski banyak orang sudah memiliki niat untuk berinvestasi, namun nyatanya tidak sedikit yang mengalami kegagalan dalam realisasikan rencana tersebut karena berbagai hambatan yang muncul di tengah jalan.

Untuk memastikan rencana investasi dapat berjalan sesuai harapan, penting untuk mengenali apa saja faktor yang bisa menghalangi langkahmu sejak awal. Oleh sebab itu, simak beberapa faktor berikut ini yang dapat menghambat rencana investasi dan cara mengatasinya.

1. Kurangnya pengetahuan tentang investasi

ilustrasi saham
ilustrasi saham (unsplash.com/Chris Liverani)

Banyak orang kerap memulai investasi tanpa memiliki pemahaman mendasar yang cukup, sehingga mudah sekali mengalami kepanikan ketika pasarnya berfluktuasi. Kurangnya pengetahuan kerap membuat keputusan investasi menjadi tidak terarah dan sering kali berujung pada kerugian yang sebetulnya dapat dihindari.

Penting untuk mempelajari jenis-jenis investasi, tingkat risiko, hingga strategi yang paling sesuai dengan profil keuangan sebelum benar-benar terjun ke dunia investasi. Setidaknya dengan memiliki bekal literasi keuangan yang baik, kamu bisa mulai mengelola portofolio dengan cara yang lebih bijak.

2. Tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas

ilustrasi reksadana (pexels.com/TabTrader.com)
ilustrasi reksadana (pexels.com/TabTrader.com)

Salah satu kesalahan umum dalam berinvestasi adalah tidak menetapkan tujuan yang spesifik sejak awal. Tanpa tujuan yang jelas, arah investasi pun menjadi lebih kabur dan sulit untuk mengukur keberhasilan dari waktu ke waktu.

Cobalah untuk menentukan target keuangan, seperti untuk pendidikan anak, dana pensiun, hingga pembelian rumah agar setiap keputusan investasi yang diambil dapat memiliki arah yang lebih terukur. Dengan cara tersebut, kamu bisa menentukan instrumen investasi yang paling sesuai dengan jangka waktu dan profil risiko yang dimiliki.

3. Gaya hidup konsumtif

ilustrasi reksadana (pexels.com/TabTrader.com)
ilustrasi reksadana (pexels.com/TabTrader.com)

Kebiasaan hidup konsumtif kerap kali menjadi penghambat utama dalam membangun portofolio investasi yang baik. Pengeluaran yang tidak terkontrol kerap membuat dana yang semestinya bisa diinvestasikan justru habis begitu saja untuk hal-hal kurang penting.

Sebetulnya menerapkan gaya hidup hemat bukan berarti harus menekan diri secara berlebihan, namun belajar tentang bagaimana mengutamakan kebutuhan dibandingkan keinginan. Justru dengan menyisihkan sebagian pendapatan secara disiplin untuk berinvestasi, kamuakan membangun kebiasaan finansial yang lebih sehat dan berkelanjutan.

4. Takut mengambil risiko

ilustrasi saham (unsplash.com/Jason Briscoe)
ilustrasi saham (unsplash.com/Jason Briscoe)

Rasa takut kehilangan uang kerap kali membuat seseorang jadi cenderung enggan memulai investasi atau bahkan memilih instrumen yang terlalu aman dengan hasil yang relatif kecil. Padahal setiap bentuk investasi pasti memiliki risiko, sehingga pemahaman terkait risiko tentu dapat membuat investor bisa mengambil keputusan lebih matang.

Untuk mengatasi hal satu ini, penting bagi para investor memahami konsep diversifikasi agar risikonya tersebar ke berbagai instrumen. Strategi ini juga bisa membuatmu tetap memperoleh peluang keuntungan lebih besar tanpa harus mengalami cemas secara berlebihan terhadap potensi kerugian yang mungkin dialami.

Rencana investasi yang matang bukan hanya memerlukan modal, namun juga disiplin pengetahuan dan mental yang kuat dalam menghadapi tantangan finansial. Pastikan untuk mengatasi keempat hambatan tersebut dengan bijak agar rencana investasimu berjalan lancar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Harga Emas Antam Susut Rp4 Ribu, Dibanderol Rp2,350 Juta per Gram

25 Okt 2025, 13:05 WIBBusiness