Orang Miskin di Kota Nambah 0,2 Juta, BP Taskin: Gak Punya Aset Rumah

- Angka kemiskinan di perkotaan naik 0,2 juta orang.
- Masyarakat kota kurang memiliki aset rumah.
- Persentase penduduk miskin di wilayah perkotaan pada Maret 2025 sebesar 6,73 persen.
Jakarta, IDN Times - Ketua Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko mengungkapkan, angka kemiskinan di perkotaan mengalami peningkatan. Hal sebaliknya, angka kemiskinan di perdesaan justru mengalami penurunan.
Lebih lanjut Budiman mengatakan, kemiskinan di perkotaan pada April 2025 mengalami peningkatan dibandingkan September 2024 sebanyak 0,2 juta orang.
"Ada menurun, menurun orang miskin di desa, tapi naiknya orang miskin di kota," kata Budiman dalam media gathering di Kantor BP Taskin, Jakarta, Selasa (16/12/2025).
1. Masyarakat kota kurang punya aset

Budiman pun menjelaskan faktor yang memicu kondisi tersebut. Menurut dia, fakta soal kenaikan angka kemiskinan masyarakat kota terjadi lantaran minimnya aset yang dimiliki.
"Kurangnya aset, aset rumah kadang-kadang orang miskin di kota tinggal di tanah bukan miliknya, rumahnya bukan miliknya. Jadi Jadi memang akar dari pengatasan kemiskinan salah satu adalah distribusi aset," kata dia.
2. Prabowo mau distribusi aset pertanahan

Oleh karena itu, sambung Budiman, Presiden Prabowo Subianto telah mengarahkan BP Taskin untuk mempercepat distribusi aset khususnya pertanahan guna percepatan pengentasan kemiskinan.
Bukan hanya itu, program-program perumahan yang diusung oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) juga akan disinergikan dengan BP Taskin.
"Di kota ini kebanyakan aksesnya banyak, akses pendidikan banyak, akses informasi banyak. Memang di sini yang kita butuhkan adalah penataan tanah, terutama bersama teman-teman dari agraria, kementerian agraria," ujar Budiman.
3. Ada 11,27 juta orang miskin di kota

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, persentase penduduk miskin di wilayah perkotaan pada Maret 2025 sebesar 6,73 persen, meningkat dibandingkan posisi September 2024 yang sebesar 6,66 persen.
Sebaliknya, persentase penduduk miskin di wilayah perdesaan tercatat menurun dari 11,34 persen menjadi 11,03 persen pada periode yang sama.
"Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2025 sebesar 6,73 persen, naik dibandingkan September 2024 yang sebesar 6,66 persen," demikian laporan BPS dikutip IDN Times.
BPS mencatat, jumlah penduduk miskin di wilayah perkotaan pada Maret 2025 mencapai 11,27 juta orang, naik 0,22 juta orang dibandingkan September 2024 yang sebesar 11,05 juta orang
"Dibanding September 2024, jumlah penduduk miskin Maret 2025 perkotaan meningkat sebanyak 0,22 juta orang," tulis BPS.
Sementara itu, jumlah penduduk miskin di wilayah perdesaan berkurang sebanyak 0,43 juta orang, dari 13,01 juta orang pada Maret 2025 menjadi 12,58 juta orang pada September 2024.







.jpg)








