Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Langkah Melakukan Analisis Saham untuk Pemula

ilustrasi saham (unsplash.com/Carlos Muza)
ilustrasi saham (unsplash.com/Carlos Muza)
Intinya sih...
  • Pahami kinerja dan laporan keuangan perusahaan.
  • Analisis industri dan posisi perusahaan di pasar.
  • Pelajari pola pergerakan harga saham.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Berinvestasi saham kerap dijadikan sebagai cara paling efektif untuk bisa menumbuhkan kekayaan dalam jangka panjang. Namun, memahami bagaimana menganalisis saham tentu merupakan kunci utama agar tidak sampai salah dalam mengambil langkah yang tepat.

Banyak pemula mungkin cenderung tergesa-gesa dalam membeli saham hanya karena ikut-ikutan tren atau mendengar rekomendasi orang lain tanpa melakukan riset secara mendalam. Padahal untuk berinvestasi saham, jelas memerlukan analisis yang baik. Oleh sebab itu, coba lakukan beberapa langkah berikut ini dalam menganalisis saham untuk pemula agar investasinya lebih tepat dan aman.

1. Pahami kinerja dan laporan keuangan perusahaan

ilustrasi investasi
ilustrasi investasi (unsplash.com/Austin Distel)

Langkah pertama dalam analisis daham adalah memahami terlebih dahulu terkait kondisi keuangan perusahaan yang memang ingin kamu beli sahamnya. Laporan keuangan setidaknya dapat memberikan gambaran secara nyata terkait pendapatan laba bersih, aset. dan utang yang kerap kali menjadi indikator utama dalam kesehatan bisnis perusahaanmu.

Coba pelajari rasio keuangan seperti PER (Price to Earnings Ratio), ROE (Return on Equity), dan DER (Debt to Equity Ratio) agar kamu bisa menilai apakah memang saham yang akan dibeli tergolong murah atau mahal. Setidaknya dengan memahami data keuangan yang ada, maka bisa mengetahui seberapa efisien perusahaan dalam mengelola modal dan juga melihat apakah potensi pertumbuhan bisnisnya cukup menjanjikan dalam jangka panjang.

2. Analisis industri dan posisi perusahaan di pasar

ilustrasi saham (unsplash.com/Ishant Mishra)
ilustrasi saham (unsplash.com/Ishant Mishra)

Bukan hanya menilai soal kinerja internal perusahaan, namun juga kamu harus melihat bagaimana posisi perusahaan tersebut dalam industrinya. Analisis yang ada akan membantu untuk menentukan apakah memang perusahaan berada pada sektor yang berkembang atau justru relatif stagnan.

Perhatikan pula faktor eksternal, seperti regulasi pemerintah, persaingan, hingga potensi inovasi yang mungkin saja akan memengaruhi performa bisnismu. Perusahaan yang memang memiliki keunggulan kompetitif, seperti pangsa pasar yang besar atau teknologi yang unggul biasanya akan lebih stabil dalam menghadapi dinamika ekonomi.

3. Pelajari pola pergerakan harga saham

ilustrasi saham (unsplash.com/Anne Nygård)
ilustrasi saham (unsplash.com/Anne Nygård)

Analisis teknikal ternyata kerap digunakan untuk membantu para investor dalam memahami perilaku pasar melalui adanya grafik harga atau volume transaksi saham. Setidaknya dengan berusaha memahami pola pergerakan harga yang ada, maka bisa mulai memperkirakan soal waktu terbaik dalam membeli atau menjual saham.

Kamu bisa saja menggunakan indikator, seperti Moving Average, RSI (Relative Strength Index), dan MACD (Moving Average Convergence Divergence) agar bisa membaca tren pasar yang ada. Walau memang tidak selalu akurat, namun analisis teknikal dapat membantumu untuk memahami terkait sentimen investor dan juga momentum dari pergerakan harga untuk jangka pendek.

4. Evaluasi risiko dan tentukan strategi investasi

ilustrasi saham (unsplash.com/Behnam Norouzi)
ilustrasi saham (unsplash.com/Behnam Norouzi)

Tidak ada investasi yang dapat dilakukan tanpa risiko, sehingga langkah penting terakhir adalah mengevaluasi sejauh mana kamu siap dalam menghadapi fluktuasi dari harga saham yang ada. Setiap saham pasti memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda, sebab tergantung pada kondisi pasar dan juga stabilitas perusahaan.

Kamu bisa menentukan strategi investasi yang paling sesuai dengan profil risikomu, termasuk apakah memang tertarik untuk berinvestasi jangka panjang melalui saham blue chip atau mencoba saham dengan risiko tinggi agar memeroleh keuntungan yang cepat. Dengan memahami batas toleransi risiko yang ada dan tujuan keuanganmu, maka keputusan investasi pun akan lebih terarah dan menghindari impulsif.

Melakukan analisis saham bukan hanya sekadar membaca grafik atau mendengar kabar pasar, namun memahami secara menyeluruh kondisi perusahaan. Dengan beberapa langkah di atas, maka bisa menilai saham secara lebih objektif sebelum mengambil keputusan. Bangunlah portofolio yang sehat melalui analisis saham yang tepat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Tak Cukup Menabung, Begini Strategi Mencapai Upper Class di 2030

26 Okt 2025, 16:41 WIBBusiness