Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Perlu Bikin Jadwal Belanja, Lebih Gampang Atur Keuangan

ilustrasi belanja (pexels.com/Uriel Mont)

Apakah kamu punya jadwal yang teratur dalam berbelanja? Ataukah dirimu langsung saja ke pasar, minimarket, swalayan, dan mengakses marketplace kapan pun dirasa perlu? Kebiasaan kedua inilah yang bikin keuanganmu gak sehat.

Sudah waktunya untuk kamu membuat jadwal belanja. Misalnya, belanja bahan makanan yang mudah busuk setiap 2 atau 3 hari. Sedang belanja kebutuhan lain seperti detergen, beras, dan yang lain cukup 1x sebulan.

Kenapa jadwal belanja penting? Uraian di bawah ini semoga dapat membantumu lebih berhemat.

1. Menyesuaikan dengan cairnya pendapatan

ilustrasi belanja (pexels.com/Laura James)

Ada orang yang gajian setiap bulan, akhir pekan, dua minggu sekali, atau bebas mengajukan pencairan penghasilan setelah mencapai nominal minimal. Dengan jadwal cairnya pendapatan yang berbeda-beda, jadwal belanja seharusnya juga disesuaikan.

Untuk kamu yang gajian 1x sebulan, sebaiknya belanja besar kebutuhan non pangan plus beras juga cukup 1x dalam sebulan. Tujuannya supaya mayoritas kebutuhan sudah aman sebelum gajimu bocor halus.

Sedang kamu yang baru gajian tiap akhir pekan, dua mingguan, atau sesuai minimal pendapatan yang bisa dicairkan; pecah jadwal belanja sesuai waktu-waktu tersebut.

2. Biar gak impulsif setiap masuk tempat belanja

ilustrasi belanja (pexels.com/Marianne Tang)

Kalau kamu gak punya jadwal berbelanja, bisa-bisa hampir tiap hari dirimu mampir ke tempat belanja. Ada saja yang dibeli. Tanpa terasa, sebagian besar belanjaanmu malah bukan kebutuhan utama.

Kamu lebih pada bersikap impulsif selama di tempat belanja. Lihat cokelat di rak depan kasir, auto ambil. Lihat minyak wangi yang stoknya sering kosong juga dimasukkan ke keranjang meski di rumah masih ada parfum. Dengan jadwal belanja, kamu akan merencanakan masak-masak apa saja yang paling perlu dibeli.

3. Belanja buat self reward lebih terkendali

ilustrasi belanja (pexels.com/Tianwang Xiao)

Bukan cuma belanja kebutuhan rumah tangga yang perlu dijadwalkan, belanja untuk self reward juga tidak bisa jorjoran. Berapa pun penghasilanmu, memberi hadiah untuk diri sendiri secara terjadwal akan lebih baik.

Misanya, belanja self reward sekali saja dalam sebulan. Ambil waktu belanja di akhir bulan, kecuali ada diskon besar di luar waktu itu. Mengapa belanja buat self reward tak dilakukan di awal bulan? Supaya kamu gak khilaf mengeluarkan uang.

Jika sudah akhir bulan, dirimu dapat lebih leluasa menggunakan sisa uang yang ada untuk self reward. Tentu sekalipun ada sisa uang yang besar, jangan cuma dihabiskan buat belanja. Sebagian uang itu bisa ditambahkan ke pos tabungan, investasi, dana darurat, atau cicilan utang.

4. Sekalian menambah quality time bersama pasangan dan anak

ilustrasi berbelanja (pexels.com/Gustavo Fring)

Buat kamu yang sudah berkeluarga, siapa pun yang ditunjuk sebagai menteri keuangan di rumah, sebaiknya belanja tetap jadi kegiatan bersama. Gak selalu bisa berbelanja bareng pasangan dan anak tidak apa-apa. Namun, kalau masih dapat dijadwalkan akan lebih baik.
Ini dimaksudkan supaya kalian punya quality time yang lebih banyak.

Pasangan dan anak juga menjadi lebih tahu tentang berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi dan cara mengelola keuangan dengan baik. Pendidikan finansial buat anak dapat dimulai dari sini.

5. Agar tak berlebihan membeli bahan-bahan yang mudah busuk

ilustrasi belanja (pexels.com/Michael Burrows)

Seperti telah disinggung di awal, belanja kebutuhan pangan yang basah memang perlu lebih sering. Soalnya kalau kamu menimbun sayuran serta buah untuk seminggu sekalian, pasti ujungnya banyak yang terbuang. Keduanya mudah busuk.

Kebiasaan tersebut membuat pengeluaranmu berlipat-lipat. Lain apabila kamu berbelanja sayuran dan buah setiap 2 atau 3 hari. Kamu tahu dengan pasti apa yang perlu ditambah atau habiskan dulu sisa buah dan sayuran yang ada.

Membuat jadwal belanja penting buat mendisiplinkan diri dalam mengelola uang. Berapa pun penghasilanmu bisa dicukupkan dengan tidak berbelanja kapan saja kamu menginginkannya. Bisa kan gak mampir minimarket setiap hari?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us