5 Tips Mengelola Gaji sebagai Karyawan Baru, yuk Dicoba!

Menjadi karyawan baru merupakan pengalaman yang menyenangkan dan berkesan. Selain harus bersosialisasi dengan lingkungan perusahaan dan karakter orang yang berbeda, terdapat satu hal penting yang sering kali jadi tantangan, yaitu kemampuan mengelola gaji. Jika sebelumnya semua keperluan hidup masih dibantu orang tua, seperti beli pulsa dan makan minum, kini kamu mesti mulai belajar mengatur uang yang dihasilkan dari gaji.
Sayangnya banyak karyawan baru dari kalangan fresh graduate yang justru mengalami kesulitan karena gak terbiasa mengelola gaji dan diperparah dengan gaya hidup boros membeli barang-barang yang kurang bermanfaat, seperti pakaian mahal dan bermerk. Akibatnya, uang yang diperoleh dari gaji sudah habis tanpa sisa sedikit pun sebelum akhir bulan tiba.
Agar dapat mencegah hal itu, berikut lima tips mengelola gaji sebagai karyawan baru yang disarikan dari Buku Beli Rumah Dengan Gaji <Rp5 Juta karya Rina Dewi Lina, MM, CFP dan Erwin Faizal, MSM, CSA. Keep Scroll!
1. Membuat pemetaan keuangan

Langkah pertama adalah memetakan keuangan yang terdiri dari penghasilan dan pengeluaran untuk tujuan mengetahui pengelolaan keuangan yang terjadi selama satu bulan terakhir apakah mengalami surplus atau defisit tujuannya bisa dijadikan bahan evaluasi. Adapun cara membuat pemetaan keuangan adalah sebagai berikut:
- Membuat tabel : didalam tabel terdapat kolom keterangan ; penghasilan ; pengeluaran, ; saldo.
- Keterangan : memuat sumber penghasilan yaitu gaji ; insentif ; bonus serta keterangan pengeluaran, yaitu biaya kontrak rumah ; tagihan listrik ; dana darurat.
- Penghasilan : nilai nominal dari sumber penghasilan.
- Pengeluaran : nilai nominal dari kategori pengeluaran.
- Saldo : Nilai yang didapatkan dari selisih penghasilan dan pengeluaran.
2. Bisa menentukan skala prioritas kebutuhan

Selanjutnya kamu perlu menentukan pengeluaran yang termasuk kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier yang terdapat dalam pemetaan keuangan lalu mendahulukan pengeluaran yang termasuk primer dan sekunder seperti membayar kontrak rumah, biaya makan sehari-hari, membayar tagihan listrik dan lain-lain.
Jadi, manfaat menentukan skala prioritas, bertujuan mengurangi pengeluaran membeli kebutuhan tersier secara berlebihan contohnya, pakaian mewah, mobil mewah, tas berharga mahal. Akibatnya, Perilaku hemat menjadi kebiasaan yang rutin dilakukan dan berpotensi mempunyai uang sisa yang bisa digunakan untuk menabung dan investasi.
3. Bisa membedakan kebutuhan dan keinginan

Langkah yang gak kalah pentingnya, kamu perlu mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah sesuatu yang harus dimiliki jika tidak mampu memiliki akan memengaruhi kehidupan sehari-hari kamu misalnya, kebutuhan memiliki rumah, keperluan membayar listrik, kebutuhan makan minum sehari-hari.
Adapun keinginan adalah ambisi meraih sesuatu dan jika tidak mampu meraihnya maka tidak menjadi masalah misalnya, membeli mobil atau motor. Jadi, dengan membedakan kebutuhan dan keinginan kamu dapat mengelola keuangan dengan bijak, mencegah perilaku boros yang merugikan, dan pastinya mencegah terjadi masalah keuangan dimasa depan.
4. Mengalokasikan uang ke dalam amplop

Menyimpan uang ke dalam amplop yang sudah kamu siapkan lalu diberikan nama sesuai kategori pengeluaran yang sesuai dengan pemetaan keuangan. Seperti, biaya listrik bulan ini dan bayaran kontrak rumah bulan ini. Eits, jangan lupa isi amplop dengan uang sesuai dengan pemetaan keuangan.
Jadi, dengan cara mengalokasikan uang ke dalam amplop kamu bisa mendapatkan manfaat, yaitu belajar disiplin memanfaatkan uang dan melatih sikap komitmen untuk menghabiskan uang sesuai kategori pengeluaran yang sudah ditentukan
5. Melakukan pemetaan keuangan menggunakan buku kas

Agar lebih detail dalam pemetaan keuangan dan mudah diingat, menggunakan buku kas bisa dijadikan alternatif tambahan. Adapun, cara menulis pemetaan keuangan menggunakan buku kas pertama membuat tabel dengan rincian keterangan yaitu sebagai berikut:
- Tanggal : hari ; bulan ; tahun pemasukan dan pengeluaran.
- Keterangan : Kebutuhan yang harus dibiayai, seperti belanja bumbu dapur dan alokasi belanja februari.
- Debit : Nilai pemasukan yang terjadi setiap bulan.
- Kredit : Nilai pengeluaran yang terjadi setiap bulan.
- Saldo : Selisih antara nilai debit dan kredit.
Untuk fresh graduate yang baru pertama kali menjadi karyawan, mengelola gaji disetiap bulan perlu membutuhkan kebiasaan yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan komitmen. Segera kamu lakukan agar menjadi kebiasaan yang rutin dilakukan dan secepatnya mendapatkan manfaat. Jangan sampai terjadi masalah kehidupan hanya karena kesalahan mengelola gaji sebagai karyawan, ya!