Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Kelola Penghasilan agar Gak Habis Sebelum Gajian

ilustrasi memegang uang(pexels.com/Ahsanjaya)
Intinya sih...
  • Menyusun anggaran yang realistis berdasarkan kebutuhan dan kemampuan keuangan
  • Mengelola pengeluaran dengan bijak sesuai prioritas kebutuhan hidup
  • Alokasikan penghasilan dengan prinsip 50/30/20 untuk kebutuhan pokok, keinginan, dan tabungan

Pernahkah kamu merasa gaji yang kamu peroleh kurang untuk mencukupi kebutuhan? atau Kamu merasa gajimu cepat habis padahal gajian berikutnya masih lama?

Tenang, kamu gak sendiri kok! banyak orang yang mengalami hal yang sama, dimana mereka merasa gaji yang didapatnya cepat habis bahkan sebelum gajian berikutnya. Hal ini sebenarnya bisa terjadi karena kamu tidak memiliki strategi pengelolaan keuangan yang baik.

Oleh karena itu, penting untuk memiliki langkah-langkah yang efektif agar penghasilan atau gaji kamu cukup untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan tetap ada simpanan untuk masa depan. Berikut adalah tujuh strategi cerdas yang dapat kamu terapkan untuk mengelola penghasilanmu agar tidak cepat habis:

1. Menyusun anggaran yang realistis

ilustrasi memegang uang(pexels.com/Ahsanjaya)

Salah satu cara yang paling efektif untuk mengelola penghasilan adalah dengan menyusun anggaran yang realistis. Anggaran yang realistis adalah anggaran yang disusun berdasarkan kebutuhan dan kemampuan keuangan yang dimiliki.

Dengan demikian, kamu dapat menghindari pengeluaran yang tidak perlu dan dapat memastikan bahwa gaji kamu tidak habis sebelum gajian berikutnya. Untuk membuat anggaran yang realistis, kamu perlu memahami penghasilan dan pengeluaranmu dengan baik. Selain itu, kamu juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kebutuhan mendesak dan tujuan keuangan jangka panjang.

2. Memahami prioritas pengeluaran

ilustrasi memegang uang(pexels.com/bangunstockpr9duction)

Mengelola pengeluaran dengan bijak adalah cara efektif lainnya untuk memastikan bahwa gaji kamu tidak habis sebelum waktu. Untuk melakukan ini, kamu perlu memahami prioritas pengeluaranmu.

Pengeluaran yang perlu diprioritaskan biasanya adalah pengeluaran untuk kebutuhan hidup, seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi. Selain itu, kamu juga perlu mempertimbangkan pengeluaran untuk kebutuhan kesehatan dan pendidikan. Dengan memahami prioritas pengeluaran, kamu dapat mengalokasikan penghasilan kamu dengan lebih efisien dan efektif.

3. Tekankan prinsip 50/30/20

Ilustrasi keuangan (IDN Times/Dwi Agustiar)

Prinsip 50/30/20 adalah strategi sederhana dalam mengatur keuangan. Alokasikan 50 persen dari penghasilanmu untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan atau gaya hidup, dan 20 persen untuk tabungan atau investasi.

Dengan menerapkan prinsip ini, kamu bisa memastikan bahwa pengeluaranmu tetap terkendali dan ada bagian yang disisihkan untuk masa depan. Kuncinya adalah disiplin dalam mematuhi pembagian ini agar tidak tergoda untuk menggunakan uang di luar kebutuhan.

4. Pisahkan rekening untuk tabungan dan pengeluaran

ilustrasi rekening (IDN Times/Aditya Pratama)

Membuka lebih dari satu rekening bank bisa menjadi strategi efektif untuk mengelola penghasilan. Satu rekening digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, sementara rekening lainnya dikhususkan untuk tabungan.

Dengan cara ini, kamu bisa menghindari godaan untuk menggunakan uang yang seharusnya disimpan. Selain itu, menyisihkan tabungan di awal gajian membuatmu lebih bertanggung jawab dalam mengelola pengeluaran.

5. Kendalikan pengeluaran dengan catatan harian

ilustrasi memegang uang(pexels.com/Ahsanjaya)

Mencatat semua pengeluaran harian mungkin terlihat melelahkan, tapi ini bisa menjadi cara yang efektif untuk mengontrol pengeluaran. Kamu bisa menggunakan aplikasi pengelola keuangan atau mencatatnya secara manual.

Dengan mencatat setiap transaksi, kamu bisa melihat pola pengeluaran dan mengevaluasi apakah ada pengeluaran yang bisa dikurangi. Hal ini juga membantu kamu tetap sadar dengan berapa banyak uang yang sudah digunakan, sehingga kamu bisa lebih bijak dalam membelanjakan penghasilan.

6. Kurangi penggunaan PayLater

ilustrasi paylater (IDN Times/Aditya Pratama)

PayLater semakin populer di era digital saat ini. PayLater menawarkan kemudahan untuk berbelanja tanpa harus langsung membayar, namun hal ini bisa menjadi jebakan jika tidak digunakan secara bijak.

Sering kali, pengguna PayLater terlena dengan fitur cicilan yang ringan, sehingga membuat pengeluaran membengkak tanpa disadari. Hindari menggunakan PayLater untuk kebutuhan sehari-hari atau pembelian yang sifatnya tidak mendesak.

Lebih baik, gunakan sistem pembayaran langsung agar kamu bisa lebih terkendali dalam mengatur pengeluaran. Selain itu, ingat bahwa pembayaran cicilan di bulan berikutnya bisa membebani gajimu, sehingga penghasilanmu bisa terkuras hanya untuk membayar tagihan PayLater.

7. Investasikan sebagian penghasilan

Ilustrasi Menabung. (IDN Times/Aditya Pratama)

Menginvestasikan sebagian penghasilan adalah cara cerdas untuk mengamankan masa depan finansialmu. Investasi tidak hanya memberikan keuntungan jangka panjang, tetapi juga bisa menjadi sumber pendapatan pasif.

Kamu bisa mulai dengan instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu, seperti reksa dana, saham, atau obligasi. Dengan menyisihkan sebagian kecil dari penghasilanmu untuk investasi, kamu dapat membangun aset yang berguna di kemudian hari.

engelola penghasilan memang membutuhkan disiplin dan perencanaan yang matang, namun jika kamu menerapkan strategi-strategi di atas, kamu bisa memastikan bahwa penghasilanmu tidak akan habis sebelum waktu gajian berikutnya. Kunci utamanya adalah konsisten dalam mengelola keuangan dan selalu memprioritaskan kebutuhan di atas keinginan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rina DA
EditorRina DA
Follow Us