1.000 Liter Pertalite dan Solar Dikirim ke Aceh Pakai Pesawat Perintis

- Pertamina Patra Niaga mengirim 1.000 liter Pertalite dan 1.000 liter Biosolar ke Aceh Tengah dan Bener Meriah melalui pesawat perintis.
- Perusahaan terus memonitor kebutuhan energi di lokasi bencana Sumatra untuk penyaluran lanjutan sesuai kondisi dan situasi.
- SPBU di wilayah terdampak bencana diminta beroperasi 24 jam untuk memastikan ketersediaan energi terjaga.
Jakarta, IDN Times - PT Pertamina Patra Niaga Region Sumatra Bagian Utara melakukan distribusi BBM ke wilayah Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah, Provinsi Aceh, melalui jalur udara.
Pengiriman dilakukan menggunakan pesawat perintis karena akses darat ke wilayah tersebut terhambat akibat bencana alam yang terjadi beberapa hari terakhir.
1. Sebanyak 1.000 liter Pertalite dan 1.000 liter Biosolar dikirim

Dalam penyaluran tahap awal, Pertamina Patra Niaga mengirimkan 1.000 liter Pertalite (setara 5 drum) dan 1.000 liter Biosolar (setara 5 drum).
BBM tersebut didistribusikan sebagian ke Kabupaten Bener Meriah dan sebagian lainnya ke Kabupaten Aceh Tengah. Distribusi ini buat mendukung pemulihan aktivitas masyarakat, operasional pemerintahan, layanan publik, serta kebutuhan logistik penanggulangan bencana.
“Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran energi tetap berjalan meski akses darat terputus. Pengiriman melalui pesawat perintis adalah opsi terbaik untuk mempercepat penyaluran BBM ke titik-titik yang membutuhkan,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun dikutip dari keterangan resmi Pertamina, Jumat (5/11/2025).
2. Pertamina pantau kebutuhan BBM di lokasi bencana Sumatra

Roberth mengatakan, pihaknya terus memonitor kebutuhan energi di lokasi terdampak bencana. Menurutnya, penyaluran lanjutan akan dilakukan menyesuaikan kondisi dan situasi di lokasi untuk percepatan pemulihan Sumatra.
Pertamina Patra Niaga akan menyesuaikan jalur distribusi energi di wilayah terdampak bencana. BBM dan LPG akan disalurkan melalui jalur udara dan laut karena jalur darat masih terkendala.
3. SPBU di lokasi terdampak bencana beroperasi 24 jam

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengatakan, pasokan BBM dan LPG masih mencukupi, hanya saja distribusi ke SPBU terkendala.
“Mobilisasinya untuk ke daerah-daerah yang bisa dijangkau karena jalan putus, jembatan putus, ini yang menjadi persoalan yang kita hadapi bersama,” tutur Bahlil.
Bahlil meminta SPBU di wilayah terdampak bencana beroperasi 24 jam untuk memastikan ketersediaan energi terjaga, dan aktivitas penanganan bencana, termasuk pergerakan alat berat, ambulans, dan logistik dapat berjalan lancar.



















