Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Go Ceng: Pengertian, Asal Mula dan Istilah Bahasa Hokkien Lainnya

pixabay/Muhammad Syafrani

Mungkin saat berbelanja di pasar kamu sering mendengar pedagang menyebut kata go ceng (goceng)? Atau teman-teman kamu yang kerap kali membuat kamu kebingungan karena penyebutan nominal dalam bahasa yang asing kamu dengar tersebut?

Kata goceng ini populer menjadi cara berhitung pedagang dan orang-orang di Jakarta. Jadi buat kamu yang mungkin saat ini sedang merantau ke ibu kota Jakarta, perlu rasanya mengusai istilah ini agar tidak bingung dan malah dibohongi.

Berikut penjelasan lengkapnya mengenai apa itu go ceng!

1. Pengertian go ceng

Ilustrasi Uang (IDN Times/Lia Hutasoit)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti goceng adalah "Jumlah 5.000. Biasanya mengacu pada uang." 

Goceng yang berarti lima ribu (5.000) ini berasal dari bahasa Mandarin dialek Hokkien, yang sering digunakan pedagang asal Tionghoa di Indonesia. Istilah ini akhirnya melekat dengan penduduk lokal Indonesia dan digunakan dalam penyebutan sehari-hari.

2. Asal mula istilah goceng

Uang kertas rupiah tahun emisi 1953 bergambar RA Kartini (dok. Bank Indonesia)

Istilah goceng berasal dari dialek Hokkien yang dibawa oleh pedagang yang datang ke Indonesia yang berasal dari Tiongkok. Bahasa Hokkien merupakan Bahasa Banlamwe (Munnanhua) yang berasal dari provinsi Hokkien (Fujian), Tiongkok.

Pendatang yang berasal dari provinsi Fujian pada waktu itu, mayoritas menjadi pedagang di Indonesia. Dalam kegiatan transaksi jual beli, pedangan Tiongkok ini selalu menyebutkan jumlah dan nominal dalam dialek Hokkien.

Sehingga, sebutan istilah goceng menjadi populer di masyarakat lokal dan menyebar menjadi penyebutan sehari-hari bahkan menjadi bahasa gaul di berbagai kalangan masyarakat sekitar.

3. Beberapa daerah di Indonesia yang populer dengan istilah goceng

ilustrasi uang (freepik.com/ dhvisuality)

Setelah Ibukota Jakarta, istilah goceng juga populer di daerah Riau Bangka Belitung, Surabaya, Medan dan Makassar. Hal ini dikarenakan para pendatang asal Tionghoa tersebar di berbagai daerah-daerah di Tanah Air yang telah disebutkan tadi.

Istilah bahasa Hokkien yang mungkin harus kamu ketahui

1. Satuan:

  • 1 = It
  • 2 = Ji atau No (untuk bilangan ratusan ke atas)
  • 3 = Sa
  • 4 = Si
  • 5 = Go
  • 6 = Lak
  • 7 = Cit
  • 8 = Pek
  • 9 = Kau

2. Belasan:

  • 10= Cap
  • 11 = Cap it
  • 12 = Cap ji
  • 13 = Cap sa
  • 14 = Cap si
  • 15 = Cap go
  • 16 = Cap lak
  • 17 = Cap cit
  • 18 = Cap pek
  • 19 = Cap kau

3. Puluhan:

  • 20 = Ji cap
  • 30 = Sa cap
  • 40 = Si cap
  • 50 = Go cap
  • 60 = Lak cap
  • 70 = Cit cap
  • 80 = Pek cap
  • 90 = Kau cap

4. Ratusan:

  • 100 = Ce pek
  • 200 = No pek
  • 300 = Sa pek
  • 400 = Si pek
  • 500 = Go pek
  • 600 = Lak pek
  • 700 = Cit oek
  • 800 = Pek pa tun
  • 900 = Kau pek

5. Ribuan:

  • 1000 = Seceng
  • 2000 = No ceng
  • 3000 = Sa ceng
  • 4000 = Si ceng
  • 5000 = Go ceng
  • 6000 = Lak ceng
  • 7000 = Cit ceng
  • 8000 = Pek ceng
  • 9000 = Kau ceng
  • 10000 = Ce ban

6. Puluhan ribu:

  • 10 ribu = ceban
  • 15 ribu = ban go
  • 20 ribu = no ban
  • 25 ribu = no ban go
  • 30 ribu = sa ban
  • 35 ribu = sa ban go
  • 40 ribu = si ban
  • 45 ribu = si ban go
  • 50 ribu = go ban
  • 60 ribu = lak ban
  • 70 ribu = cit ban
  • 80 ribu = pek ban
  • 90 ribu = kau pan

7. Ratusan ribu:

  • 100 ribu = ce pek ceng
  • 125 ribu = pek ji go (umumnya orang paham 125 ribu)
  • 110 ribu = pek it
  • 120 ribu = pek ji
  • 130 rbiu = pek sa
  • 140 ribu = pek si
  • 150 ribu = pek go
  • 160 ribu = pek lak
  • 170 ribu = pek cit
  • 180 ribu = pak pek
  • 190 ribu = pek kau
  • 200 ribu = nopek ceng
  • 250 ribu = nopek go
  • 300 ribu = sa pek ceng
  • 350 ribu = sa pek go
  • 400 ribu = si pek ceng
  • 500 ribu = go pek ceng
  • 600 ribu = lak pek ceng
  • 700 ribu = cit pek ceng
  • 800 ribu = pek pak ceng
  • 900 ribu = kau pek ceng

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa goceng merupakan istilah yang berasal dari dialek Hokkien dan memiliki arti lima ribu atau 5.000. Istilah ini dibawa oleh pendatang yang berasal dari Tionghoa dan berdagang di Tanah Air Indonesia.

Istilah ini sudah melekat di masyarakat Indonesia khususnya Ibukota Jakarta, dan sudah menjadi kosakata yang sudah biasa digunakan di masyarakat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Rinda Faradilla
3+
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us