BCA Bukukan Laba Bersih Rp43,4 Triliun pada Kuartal III-2025

- Rincian kredit BCA mengalami kenaikan, termasuk kredit korporasi, komersial, UKM, dan konsumer.
- Kualitas pinjaman BCA terjaga dengan rasio NPL yang terkendali di level 2,1 persen.
- Pendanaan BCA selama kuartal III-2025 didominasi oleh CASA yang tumbuh 9,1 persen yoy mencapai Rp999 triliun.
Jakarta, IDN Times - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal III-2025. BCA dan entitas anak tercatat memperoleh laba sebesar Rp43,4 triliun sepanjang periode tersebut. Capaian itu tumbuh 5,7 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan kuartal III-2024.
Kinerja solid BCA juga dibuktikan lewat pertumbuhan total kredit sebesar Rp944 triliun per September 2025 atau naik 7,6 persen yoy. Pertumbuhan itu ditopang ekspansi kredit yang berkualitas dan disertai terjaganya likuiditas perseroan.
Presiden Direktur BCA, Hendra Lembong mengatakan, terjaganya penyaluran kredit BCA di berbagai segmen dan sektor hingga September 2025 mencerminkan komitmen pihaknya dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
"Penyelenggaraan BCA Expo 2025 yang diperpanjang hingga 31 Oktober menjadi wujud upaya perseroan mendorong pembiayaan sekaligus memberikan nilai tambah bagi masyarakat. BCA UMKM Fest 2025 yang telah kami gelar berhasil menjangkau
lebih dari 1.700 UMKM, dan menjadi salah satu upaya BCA mendorong perkembangan pelaku bisnis di berbagai skala. Ajang BCA Wealth Summit 2025 juga sukses mencatatkan lebih dari 4,5 juta pengunjung secara hybrid, membuktikan komitmen kami mengedukasi nasabah dan masyarakat agar semakin cermat mengelola keuangannya," tutur Hendra dalam konferensi pers virtual, Senin (20/10/2025).
1. Rincian kredit BCA yang mengalami kenaikan

Data BCA menunjukkan, kredit korporasi mencatatkan kenaikan tertinggi dibanding segmen, yakni sebesar 10,4 persen yoy menjadi Rp436,9 triliun pada kuartal III-2025. Kredit komersial juga naik sebesar 5,7 persen persen yoy menjadi Rp142,9 triliun. Kemudian kredit UKM mengalami kenaikan sebesar 7,7 persen menjadi Rp129,3 triliun.
Kredit konsumer tumbuh tipis 3,3 persen yoy menjadi Rp223,6 triliun, ditopang kenaikan KPR BCA 6,4 persen yoy menjadi Rp138,8 triliun. Outstanding pinjaman konsumer lainnya (mayoritas kartu kredit) meningkat 6,9 persen yoy menjadi Rp23,5 triliun.
Selain itu, penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan juga turut tumbuh 12,7 persen yoy menjadi sebesar Rp241 triliun atau setara dengan 25,5 persen dari total portofolio pembiayaan
"Komitmen BCA mengimplementasikan nilai-nilai Environmental, Social, and Governance (ESG) terwujud salah satunya dari pengelolaan sampah berkelanjutan pada BCA Expo 2025. Selama tiga hari BCA Expo, perseroan menghadirkan Mesin Daur Ulang Bakti BCA untuk pengolahan sampah botol plastik, serta sejumlah Waste Educator dan Waste Station untuk proses pemilahan sampah. Inisiatif ini diestimasikan mampu mengurangi potensi emisi karbon sekitar 18,1 ton CO2," tutur Hendra.
2. Rasio NPL BCA

Sementara itu, kualitas pinjaman BCA tetap terjaga yang dibuktikan dari rasio loan at risk (LAR) 5,5 persen pada kuartal III-2025, membaik dari 6,1 persen setahun sebelumnya.
Adapun rasio non performing loan (NPL) terkendali di level 2,1 persen. Pencadangan NPL dan LAR tercatat memadai, masing-masing 166,6 persen dan 69,5 persen.
3. Pendanaan BCA selama kuartal III-2025

Di sisi pendanaan, CASA tetap menjadi kontributor utama pendanaan BCA dengan nilai sekitar 83,8 persen dari total Dana Pihak Ketiga (DPK). CASA tumbuh 9,1 persen yoy mencapai Rp999 triliun.
"Pertumbuhan CASA selaras dengan total frekuensi transaksi BCA yang naik 78 persen dalam tiga tahun terakhir," kata Hendra.