Contoh Laporan Tutup Buku Akhir Tahun, Simak Panduannya!

Jakarta, IDN Times - Tutup buku adalah bagian dari siklus yang dilakukan pada akhir periode, seperti akhir bulan atau akhir tahun. Tujuannya adalah untuk menutup semua transaksi yang telah terjadi selama periode tersebut dan mempersiapkan laporan keuangan yang akurat.
Dalam proses ini, akun-akun sementara (nominal) seperti pendapatan dan beban ditutup dan dipindahkan ke akun laba ditahan (retained earnings), yang kemudian menjadi saldo awal untuk periode akuntansi berikutnya.
Proses tutup buku memang memerlukan perhatian ekstra, tetapi dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat dan menggunakan alat yang efisien seperti software akuntansi, kamu dapat melakukannya dengan lebih mudah.
Pastikan untuk selalu memeriksa kesalahan dan menyelesaikan semua transaksi sebelum melakukan penutupan agar laporan keuangan perusahaan tetap akurat dan terpercaya.
Melakukan tutup buku secara rutin juga membantu kamu memantau kesehatan finansial bisnis dan mengurangi risiko kesalahan dalam pelaporan pajak.
Yuk simak langkah-langkahnya!
1. Kenapa perusahaan harus melakukan tutup buku?

Melakukan tutup buku sangat penting untuk beberapa alasan:
- Mengetahui posisi keuangan perusahaan: Setelah tutup buku, perusahaan dapat mengetahui secara jelas berapa besar profit atau kerugian yang didapat selama periode tersebut.
- Penyusunan laporan leuangan yang akurat: Laporan keuangan yang valid sangat penting untuk kepentingan internal maupun eksternal perusahaan, seperti pihak investor, auditor, dan pemerintah.
- Memastikan kepatuhan pajak: Menghitung dan membayar pajak dengan tepat waktu dan sesuai aturan yang berlaku.
- Mengukur kinerja perusahaan: Melalui laporan laba rugi dan neraca, perusahaan dapat mengetahui sejauh mana pencapaian dan perkembangan bisnisnya.
- Pembagian dividen: Setelah menutup buku, laba yang ada bisa dialokasikan untuk pembagian dividen kepada pemegang saham.
2. Langkah-langkah proses tutup buku

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk menutup buku di akhir periode akuntansi, baik itu bulanan, triwulan, semesteran, atau tahunan:
- Pisahkan akun nominal dan riil.
Akun nominal seperti pendapatan dan beban perlu dipisahkan dari akun riil yang mencakup aset, kewajiban, dan ekuitas. - Tutup akun pendapatan dan beban.
Semua akun pendapatan dan beban harus ditutup dan dipindahkan ke laba/rugi.
Menutup saldo pendapatan
Pendapatan | Ikhtisar Laba/Rugi
Menutup saldo beban
Ikhtisar Laba/Rugi | Beban
- Susun laporan laba rugi
Setelah akun pendapatan dan beban ditutup, susun laporan laba rugi untuk menghitung keuntungan atau kerugian yang dihasilkan selama periode tersebut. - Hitung pajak penghasilan
Jika perusahaan menghasilkan laba, hitung pajak yang harus dibayar dan masukkan dalam buku besar. Pastikan pajak tercatat dengan benar. - Pindahkan laba/rugi ke laba ditahan
Laba yang didapat atau kerugian yang dialami selama periode akuntansi perlu dipindahkan ke akun laba ditahan (retained earnings), yang menjadi modal untuk periode berikutnya. - Tutup akun dividen
Jika perusahaan akan membagikan dividen, alokasikan dividen dari laba ditahan. - Susun neraca
Setelah semua akun ditutup, susun neraca untuk melihat posisi keuangan akhir perusahaan. - Verifikasi semua data
Pastikan semua saldo dalam laporan trial balance sesuai dengan jumlah yang seharusnya. Periksa kembali kesalahan yang mungkin terjadi. - Laporan final dan penutupan
Setelah semua data terverifikasi, buat laporan akhir dan tutup buku dengan mengklik tombol “Tutup Buku” pada perangkat lunak akuntansi kamu.
3. Keunggulan menggunakan software untuk tutup buku

Saat ini, menggunakan software dapat memudahkan proses tutup buku. Beberapa keuntungan menggunakan perangkat lunak akuntansi cloud adalah:
- Keamanan data: Data keuangan perusahaan aman dari perubahan yang tidak sah.
- Laporan keuangan berkala: Memudahkan penyusunan laporan keuangan secara otomatis.
- Fleksibilitas: Kamu dapat memilih periode laporan sesuai dengan kebutuhan bisnis.
- Rekonsiliasi mudah: Sistem dapat menyarankan atau secara otomatis melakukan rekonsiliasi bank dan penyusutan aset.
4 Tips menyederhanakan laporan tutup buku

Tutup buku yang akurat sangat penting untuk kelancaran operasional perusahaan. Berikut adalah empat tips untuk membantu kamu menyederhanakan proses pembuatan laporan tutup buku:
- Selesaikan urusan penagihan
Pastikan kamu telah mengirim faktur kepada seluruh klien dan mengejar pembayaran yang belum terlunaskan. Menggunakan sistem e-Invoicing untuk otomatisasi penagihan bisa sangat membantu. - Catat semua pengeluaran
Pastikan seluruh pengeluaran kamu tercatat dengan baik dan tidak ada tagihan yang terlupakan. Gunakan aplikasi akuntansi untuk mencatat dan melacak pengeluaran secara efisien. - Evaluasi inventaris dan depresiasi aset
Untuk bisnis yang bergerak di bidang barang dagangan, lakukan stock opname dan evaluasi kondisi barang. Selain itu, periksa depresiasi aset tetap dan catat dengan benar. - Gunakan sistem otomatis
Sistem akuntansi yang baik akan memudahkan pembuatan laporan keuangan secara otomatis, seperti laporan laba rugi, neraca, dan arus kas.