5 Contoh Latte Effect di Kehidupan Anak Muda, Bukan Cuma soal Kopi!

- Langganan streaming berlebihan: Langganan lebih dari satu layanan streaming bisa menguras uang tanpa disadari, sebaiknya pilih satu yang sering dipakai saja.
- Sering jajan makanan online: Kebiasaan ini bisa membuat pengeluaran diam-diam membengkak, bijaklah dalam memilih kapan benar-benar butuh layanan praktis ini.
- Belanja impulsif di E-commerce: Belanja kecil-kecilan yang terus dilakukan bisa membuat total pengeluaran membengkak, tanyakan pada diri sendiri apakah benar-benar dibutuhkan.
Pernah dengar istilah latte effect? Bukan cuma soal kopi kekinian yang kamu beli tiap hari, tapi lebih ke kebiasaan kecil yang terlihat sepele. Padahal kalau dikumpulkan, jumlahnya bisa jadi pengeluaran besar dalam jangka panjang. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh penulis keuangan David Bach, berarti pengeluaran kecil yang rutin bisa menghambat kemampuan seseorang untuk menabung atau berinvestasi.
Masalahnya, banyak anak muda yang gak sadar kalau kebiasaan ini sudah jadi bagian dari gaya hidup. Beli minuman kekinian, langganan aplikasi yang jarang dipakai, atau sering jajan lewat ojol mungkin terasa wajar. Tapi kalau dihitung, uang yang seharusnya bisa disimpan atau dialihkan ke hal lebih penting jadi hilang begitu saja.
Nah, apa saja sih contoh latte effect di kehidupan sehari-hari? Simak terus ulasannya berikut ini, yuk!
1. Langganan streaming berlebihan

Layanan streaming emang jadi hiburan yang praktis dan murah meriah. Cuma dengan belasan ribu per bulan, kamu sudah bisa nonton film, dengerin musik, atau ngebaca webtoon favorit. Tapi masalahnya, banyak orang yang langganan lebih dari satu layanan. Misalnya Netflix, Disney+, Spotify, Youtube Premium, sampai Apple Music. Kalau dihitung-hitung, biaya langganannya bisa lebih dari seratus ribu per bulan, padahal kadang cuma satu-dua yang benar-benar dipakai rutin.
Inilah yang jadi contoh nyata dari latte effect. Pengeluaran kecil yang kelihatannya ‘gak seberapa’, tapi kalau dikumpulkan tiap bulan, nilainya lumayan juga. Bayangkan kalau uang itu dialihkan buat nabung atau investasi kecil-kecil, lama bisa jadi dana darurat atau malah cukup buat beli gawai baru. Jadi, ada baiknya, daripada langganan banyak tapi gak kepake, lebih baik pilih satu yang sering kamu pakai saja. Sisanya bisa kamu nonaktifkan dulu, deh!
2. Sering jajan makanan online

Sekarang apa-apa tuh serba mudah, termasuk urusan makan. Tinggal buka aplikasi ojol, scroll bentar, lalu klik dan makanan langsung diantar ke depan pintu rumah. Praktis banget, kan? Apalagi buat anak muda yang sibuk atau mager keluar rumah. Tapi kalau kebiasaan ini dilakukan hampir setiap hari, apalagi cuma buat beli camilan atau makanan yang sebenarnya bisa dimasak sendiri, pengeluarannya bisa diam-diam membengkak.
Nah, di sinilah latte effect mulai terasa. Jajan makanan online itu kelihatan kecil dan santai, tapi kalau dilakukan terus-menerus tanpa kontrol, uangnya bisa habis tanpa sadar. Coba saja hitung total pengeluaran makan online kamu dalam seminggu, lalu bandingkan dengan belanja bahan makanan sendiri. Selisihnya bisa jadi tabungan atau dialihkan buat hal yang lebih penting. Bukan berarti gak boleh jajan, ya, tapi ada baiknya mulai bijak memilih kapan kamu benar-benar butuh layanan praktis ini.
3. Belanja impulsif di E-commerce

Promo-promo di e-commerce memang menggoda banget, ya! Ada flash sale tiap jam, gratis ongkir, diskon hingga 70 persen pastinya bikin selalu penasaran. Akhirnya, tanpa sadar kamu klik “beli sekarang” untuk barang-barang yang sebenarnya gak terlalu dibutuhkan. Harga per item mungkin cuma 20-50 ribuan, tapi kalau terus-terusan dilakukan, total pengeluaran bisa membengkak. Iya, kan?
Di sinilah latte effect bekerja secara halus tapi nyata. Belanja kecil-kecilan ini sering dianggap remeh, padahal kalau dijumlahkan dalam sebulan, uangnya bisa lumayan banget. Belanja impulsif bukan cuma menguras dompet, tapi juga bikin rumah penuh barang yang gak dipakai. Daripada menyesal di akhir bulan, coba biasakan nanya ke diri sendiri, apakah kamu benar-benar butuh atau cuma pengin doang?
4. Beli minuman kekinian atau snack setiap hari

Minuman boba, es kopi susu, thai tea, atau snack viral di TikTok memang susah ditolak. Rasanya tuh enak, tampilan lucu, dan sering jadi bagian dari ‘me time’ yang menyenangkan. Tapi kalau hampir tiap hari beli, misalnya harga Rp25.000-Rp40 ribu per tiap kali beli, itu bisa jadi kebiasaan mahal yang gak kerasa. Uang yang dikeluarkan terasa kecil waktu itu juga, tapi coba dikalikan 20 atau 30 hari dalam sebulan, bisa-bisa jumlahnya setara cicilan HP baru!
Nah, ini contoh klasik dari latte effect. Bukan berarti kamu gak boleh menikmati hidup atau jajan sesekali. Tapi penting juga buat sadar bahwa kebiasaan kecil seperti ini bisa menggerus potensi tabungan kamu secara diam-diam. Mungkin kamu bisa atur jadwal jajan, misalnya cuma dua kali seminggu atau cari alternatif minuman lain yang lebih murah. Jadi bisa tetap happy, tapi dompet kamu juga aman!
5. Langganan aplikasi atau game premium

Banyak aplikasi atau game sekarang menawarkan fitur premium dengan harga yang terjangkau, bahkan cuma belasan ribu per bulan. Awalnya terasa murah, tapi tanpa sadar kamu bisa berlangganan banyak sekaligus. Mulai dari aplikasi edit foto, penyimpanan cloud, sampai game online dengan fitur eksklusif. Masalahnya gak semua itu benar-benar kamu pakai setiap hari. Beberapa mungkin cuma kamu pakai sekali-dua kali, lalu lupa dimatikan langganannya.
Inilah salah satu bentuk latte effect yang paling diam-diam tapi berbahaya. Karena sistem langganannya otomatis, uang bisa terus terpotong tiap bulan tanpa kamu sadari. Uang segitu mungkin gak kerasa dalam sehari, tapi kalau dikumpulkan dari berbagai aplikasi, jumlahnya bisa cukup besar. Mulailah cek ulang langganan digital kamu, mana yang benar-benar kamu butuhkan dan mana yang bisa kamu stop dulu? Dijamin dompet kamu bakal lebih lega, deh!
Latte effect itu bukan berarti kamu harus jadi pelit dan berhenti menikmati hidup, ya. Tapi lebih ke soal kesadaran dalam mengatur keuangan. Gak ada salahnya beli kopi favorit atau langganan Netflix, selama kamu memang menggunakannya dengan maksimal dan sudah mengatur prioritas keuanganmu terlebih dahulu. Pelan-pelan, kamu bisa alihkan uangnya untuk menabung, berinvestasi, atau bahkan liburan impian. Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu, ya!