Kebutuhan Pesawat untuk Libur Nataru 2025/2026 Capai 326 Unit

- Puncak arus keberangkatan dan bandara tersibuk pada 21 Desember 2025, dengan arus balik terbesar pada 3–4 Januari 2026.
- Insentif di sektor penerbangan termasuk diskon PPN tiket ekonomi, pengurangan biaya layanan bandara, dan penurunan harga avtur di 37 bandara.
- Komitmen keamanan dan keselamatan dari operator penerbangan dan bandara dalam menjaga keselamatan, keamanan, serta pelayanan penumpang.
Jakarta, IDN Times - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubud Kemenhub) memperkirakan kebutuhan pesawat untuk menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 mencapai 326 unit. Rinciannya, sebanyak 286 pesawat jet dan 40 propeller.
Angka tersebut masih dapat dipenuhi oleh maskapai-maskapai Indonesia. Sebab, saat ini total armada pesawat di Indonesia ada 560 unit, dengan 366 siap beroperasi dan 194 dalam perawatan.
"Maskapai dengan jumlah armada terbanyak antara lain Lion Air (97 unit), Wings Air (77 unit), dan Garuda Indonesia (81 unit)," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F Laisa, dalam pernyataan resminya, Senin (17/11/2025).
1. Puncak arus keberangkatan dan bandara tersibuk

Adapun puncak arus keberangkatan Natal diperkirakan terjadi pada 21 Desember 2025, sedangkan arus balik terbesar akan terjadi pada 3–4 Januari 2026.
Terkait hal tersebut, Lukman mengatakan, bandara tersibuk meliputi Soekarno-Hatta (Tangerang), Ngurah Rai (Denpasar), Sultan Hasanuddin (Makassar), Kualanamu (Medan), dan Juanda (Surabaya).
"Untuk rute internasional, pergerakan tertinggi akan terjadi dari dan menuju Singapura dan Kuala Lumpur," kata dia.
2. Insentif di sektor penerbangan

Selain itu, pemerintah bersama operator penerbangan juga memberikan berbagai insentif untuk menekan tarif tiket pesawat selama periode Nataru, termasuk diskon PPN tiket ekonomi, pengurangan biaya layanan bandara, dan penurunan harga avtur di 37 bandara.
"Diskon tarif berlaku untuk pembelian tiket pada 22 Oktober 2025 – 10 Januari 2026 dan periode penerbangan 22 Desember 2025 – 10 Januari 2026. Semoga ini menjadi kado terbaik bagi para penumpang di musim liburan kali ini," ujar Lukman.
Oleh karena itu, Lukman meyakini jumlah penumpang mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu, baik untuk rute domestik dan internasional.
3. Komitmen keamanan dan keselamatan

Di sisi lain, Lukman juga menekankan pentingnya kesiapan seluruh operator penerbangan dan bandara dalam menjaga keselamatan, keamanan, serta pelayanan penumpang.
"Kami sudah menyiapkan contingency plan dan pedoman bandara siaga bencana untuk menghadapi kondisi darurat," ujarnya.

















