Emas dan Kripto pada Portofolio Investasi: Bisa Berkembang Beriringan?

- Emas dan kripto memiliki karakteristik berbeda yang saling mengimbangi
- Diversifikasi risiko secara optimal dengan memadukan emas dan kripto
- Tujuan investasi yang berbeda namun saling mendukung dalam portofolio investasi
Dalam dunia investasi modern ternyata emas dan kripto kerap dianggap sebagai dua aset yang saling berseberangan, entah itu dari segi karakteristik atau persepsi risikonya. Emas kerap dikenal sebagai aset lindung nilai tradisional yang relatif stabil, sementara kripto, seperti Bitcoin dan Etherium sering dipandang sebagai aset digital yang berisiko tinggi, namun potensi imbal hasilnya juga tinggi.
Perkembangan zaman dan pergeseran strategi keuangan telah membuka peluang untuk mulai memasukkan keduanya dalam satu portofolio. Namun, banyak orang yang penasaran apakah emas dan kripto dalam satu portofolio investasi bisa saling melengkapi, dan mendapatkan keuntungan serupa atau sebaliknya.
Untik itu, untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut ini yuk!
1. Karakteristik berbeda yang saling mengimbangi

Emas memiliki karakter defensif dan cenderung stabil dalam menghadapi berbagai ketidakpastian ekonomi, sehingga kerap dijadikan sebagai pilihan utama ketika kondisi pasar sedang fluktuatif. Di sisi lain untuk kripto justru menawarkan pertumbuhan cepat, namun sangat terpengaruh oleh sentimen pasar hingga kebijakan pemerintah.
Setidaknya dengan menggabungkan Kedua jenis investasi tersebut, investor bisa mendapatkan keseimbangan antara kestabilan nilai dan potensi pertumbuhan tinggi. Hal ini dapat menciptakan portofolio yang jauh lebih tahan banting terhadap berbagai kondisi ekonomi global.
2. Diversifikasi risiko secara optimal

Salah satu prinsip penting dalam melakukan investasi adalah diversifikasi, yaitu dengan tidak menaruh semua dana dalam satu jenis aset. Emas dan kripto bergerak berdasarkan faktor-faktor yang berbeda, sehingga keduanya jarang mengalami korelasi yang mirip dalam pergerakan harga.
Pada saat aset kripto mengalami koreksi tajam akibat sentimen negatif, emas sering kali tetap bertahan atau bahkan menguap. Kombinasi ini seolah dapat membantu investor untuk bisa meminimalisir risiko kerugian dalam satu sektor dengan cara ditopang oleh kekuatan di sektor lainnya.
3. Tujuan investasi yang berbeda dan saling mendukung

Emas kerap digunakan sebagai instrumen penyimpanan kekayaan untuk jangka panjang yang tahan terhadap potensi inflasi dan krisis global. Sementara untuk kripto justru lebih cocok bagi investor yang lebih mengincar pada pertumbuhan nilai dalam jangka menengah hingga panjang dengan risiko lebih tinggi.
Memadukan kedua aset tersebut dapat mendukung strategi investasi jangka panjang yang sangat beragam, yaitu investor tidak perlu terfokus pada keamanan, namun juga bisa selalu membuka ruang untuk pertumbuhan nilai aset. Melalui perencanaan yang memadai, kedua aset tersebut dapat berkontribusi terhadap pencapaian tujuan keuangan yang berkelanjutan.
4. Tingkat likuiditas dan aksesibilitas yang dapat dimanfaatkan

Kripto dikenal memiliki tingkat likuiditas tinggi dikarenakan pasar perdagangannya sampai 24 jam nonstop melalui berbagai platform digital. Di sisi lain emas juga mudah dicairkan, entah itu dalam bentuk fisik atau digital, walau tidak secepat kripto.
Memiliki akses kedua jenis aset tersebut sama-sama akan memberikan fleksibilitas likuiditas berbeda, sehingga dapat menawarkan keuntungan untuk para investor dalam berbagai situasi darurat atau kebutuhan mendadak. Hal ini juga dapat membuat portofolio jadi lebih responsif terhadap berbagai kebutuhan finansial sehari-hari tanpa harus repot-repot menjual seluruh aset dalam satu waktu.
Emas dan kripto mungkin terlihat bertolak belakang, namun sebetulnya dalam portofolio yang dirancang dengan bijak justru keduanya bisa berkembang secara beriringan. Kunci utamanya terletak pada pemahaman terkait karakter masing-masing serta penyesuaian dan alokasi investasi.
Nah, apakah kamu tertarik untuk menggabungkan antara kripto dan emas dalam portofolio investasimu?