Financial Stress: Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya

Pernahkah kamu merasa khawatir soal keadaan keuanganmu? Perasaan khawatir terhadap keuangan ini pada dasarnya hal yang wajar karena berhubungan dengan unsur penunjang kehidupan kita sehari-hari.
Jika kamu mengalaminya dan bingung bagaimana cara menutupi pengeluaran atau menyelesaikan masalah tagihan, berarti kamu sedang dalam fase financial stress. Apa itu financial stress dan bagaimana cara mengatasinya?
1. Pengertian financial stress

Menurut Nothern dalam jurnalnya, financial stress diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan keuangannya, hingga di tahap memberikan tekanan efek psikologis atau emosional.
Seberapa parah financial stress yang dialami seseorang diukur dari seberapa kuat respons psikologis terhadap kejadian atau faktor sumber stres keuangan atau financial stressor.
2. Sumber stres

Stressor adalah sesuatu yang memicu atau menyebabkan timbulnya stres. Datangnya stressor bisa satu per satu atau dapat juga datang bersamaan dalam satu waktu. Stressor menyangkut faktor psikologis, bisa berupa sebuah kondisi atau peristiwa yang berbahaya dan menghasilkan reaksi stres.
Stressor pada financial stress berhubungan dengan masalah keuangan. Misalnya ada seorang kepala keluarga yang tiba-tiba di PHK dari tempat kerja, karena peristiwa ini otomatis keuangan untuk menyokong kebutuhan keluarga menjadi berkurang, sehingga beberapa kebutuhan seperti cicilan motor, uang pendidikan anak, dan lainnya, menjadi tidak terpenuhi. Peristiwa keuangan keluarga yang sedang buruk ini, akan menimbulkan financial stress apabila tidak segera dicari jalan keluarnya.
3. Penyebab munculnya financial stressor

Sebenarnya financial stressor ini selain disebabkan karena peristiwa yang tidak terduga, seperti PHK atau kematian, dapat pula dipicu oleh hal-hal yang secara sadar tidak direncanakan dengan baik, yakni gaya hidup yang tidak sejalan dengan penghasilan dan Tidak bisa mengatur keuangan.
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa biaya hidup harganya murah, yang mahal adalah gaya hidupnya. Istilah ini menjadi benar apabila seseorang memaksakan memiliki gaya hidup yang mahal tanpa mempertimbangkan penghasilan yang didapat.
Perilaku konsumtif yang berlebihan akan membuat pengeluaran menjadi tidak terkontrol. Orang yang memaksakan dengan gaya hidup yang mahal biasanya tidak memikirkan pemenuhan pada kebutuhan primer, melainkan lebih fokus kepada kebutuhan sekunder dan tersier. Hal ini tentu bisa menjadi masalah di kemudian hari apabila pengeluaran benar-benar tidak bisa lagi ditutup dengan penghasilan.
Kemudian seseorang yang tidak bisa mengatur keuangan berpotensi besar untuk memilih masalah finansial. Untuk dapat mengatur keuangan Seseorang harus bisa dikatakan well literate dalam hal keuangan, yakni apabila telah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan dan paham cara penggunaan produk serta jasa keuangan.
Menurut hasil survei OJK pada tahun 2017 lalu, menunjukkan bahwa baru 3 dari 10 orang Indonesia yang terindikasi well literate. Artinya masih sangat sedikit orang yang memiliki pengetahuan keuangan dan melakukan perencanaan keuangan.
4. Dampak financial stress

Tidak bisa dimungkiri bahwa keuangan yang stabil menjadi penyokong banyak aspek kehidupan manusia. Sehingga pengalaman financial stress telah dikaitkan dengan konsekuensi negatif di berbagai aspek kehidupan termasuk kesehatan, kesejahteraan, akademisi dan hubungan sosial.
Dampak psikologis yang lebih dominan dari stres ini adalah meningkatnya emosional yang kemudian dimanifestasi dalam banyak bentuk, seperti pengambilan keputusan, tindakan dan ucapan. Bukan lagi sebuah rahasia, bahwa kondisi perekonomian yang buruk menjadi salah satu penyebab suatu tindakan kriminal.
5. Cara mengatasi financial stress yang bisa kamu ambil

1. Selalu siapkan anggaran keuangan.
Anggaran ini dibutuhkan sebagai sebuah acuan dalam segala perhitungan finansial, mulai dari pemasukan, pengeluaran, serta kebutuhan untuk menabung dan akses terhadap layanan kesehatan.
Penentuan anggaran juga berguna untuk mengontrol pengeluaran uang untuk hal-hal yang diperlukan saja, sekaligus membuat kamu lebih disiplin lagi dalam menentukan prioritas demi mengelola kondisi finansial agar selalu balance atau bahkan mendapatkan keuntungan. Anggaran ini juga berguna untuk menentukan berapa biaya yang perlu kamu keluarkan per bulannya.
2. Belajar untuk menabung
Menabung hingga saat ini merupakan salah satu cara mengelola keuangan yang baik dan terbukti ampuh. Apalagi jika kamu tengah mempersiapkan kehidupan di masa depan yang lebih baik. Dengan menabung, secara tidak langsung kamu menyisihkan yang yang dimiliki untuk kebutuhan di masa depan yang sifatnya terencana maupun tidak terencana.
Namun perlu kamu pahami, cara mengelola keuangan dengan menabung ini dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi. Dan demi memperlancar keuangan dengan menabung, kamu harus bisa mengubah gaya hidup secara perlahan. Hindari atau kurangi pengeluaran berlebihan dan alokasikan dana tersebut ke dalam tabungan kamu.
3. Hindari berutang
Utang merupakan salah satu kendala dalam menentukan cara mengelola keuangan yang baik. Jika kamu punya utang, coba segera selesaikan dan jadikan cicilan sebagai prioritas utama anggaran. Menyelesaikan utang ini bisa jadi langkah awal dalam pengelolaan keuangan yang kuat di masa depan.
Alokasi dana yang sebelumnya dikeluarkan untuk membayar tagihan dapat digunakan untuk hal yang bermanfaat lainnya, seperti investasi atau menabung. Dengan mengalokasikan dana untuk kebutuhan di masa depan serta menghindari kondisi di dalam utang, kamu bisa mempersingkat waktu menemukan cara mengelola keuangan yang cocok.
4. Buat catatan keuangan
Catatan keuangan berguna untuk memberi rincian terhadap pengeluaran, baik untuk sehari-hari atau per bulannya. Dengan mengetahui secara rinci terkait pengeluaran yang dilakukan, maka kamu akan lebih mudah mengeliminasi pengeluaran yang tidak diperlukan untuk kemudian hari.
5. Atur anggaran sesuai prioritas kebutuhan
Jika kamu sudah mulai menentukan anggaran keuangan, maka hal yang perlu ditambahkan adalah mengatur prioritas kebutuhan dalam beberapa jangka waktu yang diperlukan. Mulai dari kebutuhan sehari-hari, sifatnya yang perbulan, hingga di masa yang lebih panjang lagi, seperti menyiapkan keperluan dana demi membeli tempat tinggal atau memulai usaha secara mandiri.
Dengan mempersiapkan anggaran jangka panjang kamu akan memiliki kesempatan yang lebih besar dalam memiliki rasa aman serta independen dalam aspek finansial di masa depan.
6. Miliki bayangan kehidupan di masa depan
Membayangkan atau memiliki impian yang jelas, dapat membantu memotivasi untuk memiliki kondisi keuangan yang sehat. Dengan membayangkan kehidupan apa yang diinginkan di masa depan, kamu dapat membuat rencana yang lebih baik lagi. Terutama untuk perjalanan karier dan hal-hal yang ingin dicapai di masa depan demi kehidupan ideal yang ingin direalisasikan.
Maka kekuatan dari impian ini bisa cukup besar dalam memengaruhi kebiasaan kamu dalam mengelola finansial secara lebih baik.
7. Belajar investasi
Investasi juga bisa menjadi solusi dalam menghadirkan kondisi finansial yang kuat. Namun, perlu digarisbawahi bahwa investasi bisa dilakukan jika keuangan sudah di tahap yang stabil. Jika kamu berniat melakukan investasi, maka anggaran untuk kebutuhan yang penting lainnya pastikan sudah terpenuhi, baru kemudian anggarkan untuk investasi.
Nah, setelah tahu apa itu financial stress dan cara mengatasinya, mulailah dari sekarang untuk belajar mengelola keuangan dengan baik demi mencegah financial stress menghampiri kamu.