5 Miliarder Dunia yang Mengalami Bangkrut dan Jatuh Miskin

- Alberto Vilar, pendiri perusahaan investasi Amerindo, bangkrut akibat kehancuran pasar saham AS dan kasus pencucian uang.
- Sean Quinn, mantan orang terkaya Irlandia, jatuh miskin karena melucuti perusahaannya agar tidak disita oleh bank.
- Eike Batista, miliarder Brazil terdepak dari daftar orang terkaya dunia akibat krisis ekonomi Eropa yang mempengaruhi usahanya.
Menjadi seorang miliarder merupakan impian dan keinginan oleh banyak orang di dunia. Sebab dengan kekayaan melimpah bukan Cuma semua keinginan kita yang dapat terpenuhi, tapi kita juga dapat berbagi meringankan beban yang dimiliki oleh orang lain. Hal inilah yang membuat orang berusaha keras mencari kekayaan dengan terus berjuang dan tidak mudah menyerah.
Meskipun demikian, nyatanya ada beberapa orang yang telah mendapatkan kekayaan tapi kemudian harus jatuh miskin akibat berbagai kesalahan yang dilakukannya ataupun karena faktor eksternal yang menimpa bisnis yang dijalankan.
Berikut 5 orang contoh miliarder yang kemudian jatuh miskin karena mengalami kebangkrutan usaha.
1. Alberto Vilar

Milarder pertama yang harus mengalami kebangkrutan adalah Alberto Vilar yang merupakan seorang pendiri perusahaan invetasi. Ia bersama rekannya yang bernama Gary Tanaka mendirikan Amerindo di tahun 1979. Perusahaan yang mereka dirikan saat itu terus berkembang hingga kemudian mencapai puncak dimana perusahaan tersebut telah bernilai Rp 13,5 Triliun.
Masalah kemudian datang menemui usaha yang dijalankannya, tepatnya pada tahun 2000 terjadi kehancuran pasar saham Amerika Serikat. Hal ini turut mempengaruhi usaha yang dijalankannya.
Sampai pada akhirnya masalah datang akibat kesalahannya sendiri, dimana pada tahun 2008, ia terbukti melakukan pencucian uang dan juga melakukan penipuan dalam investasi dan saham. Kasus inilah yang akhirnya mengakibatkan dirinya harus rela dipenjara selama 9 tahun dan usaha yang didirikannya bangkrut.
2. Sean Quinn

Miliarder yang jatuh bankrut selanjutnya adalah Sean Quinn yang pernah tercatat sebagai orang terkaya di Irlandia pada tahun 2008. Kekayaannya saat itu mencapai Rp 81 Triliun dan perusahaannya yang bernama Quinn Group memiliki nilai sekitar Rp 59 Triliun – Rp 74 Triliun pada tahun 2005.
Namun, kemudian masalah datang disaat tahun 2012 dimana ia dinyatakan bersalah karena melucuti perusahaan yang dimilikinya agar tidak disita oleh pihak bank.
3. Eike Batista

Eike Batista merupakan seorang miliarder asal Brazil yang sukses menjalankan usaha dibidang tambang dan migas. Krisis dan perlambatan ekonomi Eropa pada tahun 2012 membuat usaha yang dijalankannya ikut terpengaruh. Krisis yang terjadi menekan kekayaannya sebesar USD 29,2 Miliar atau sekitar Rp 395,5 Triliun.
Krisis yang terjadi membuatnya harus terdepak dari daftar orang terkaya di dunia dan tidak lagi tercatat sebagai orang terkaya di Brazil.
4. Bjorgolfur Guðmundsson

Björgólfur Guðmundsson ialah mantan pemegang saham mayoritas dari Landsbanki yang merupakan bank nomer 2 terbesar di Islandia. Bukan Cuma itu saja, ia pun pernah memiliki salah satu klub sepakbola dari inggris, West Ham United.
Kebangkrutannya dimulai saat terjadi krisis pasar dan mata uang secara global pada tahun 2008. Saat krisis tersebut terjadi, ia harus kehilangan kekayaan sebesar USD 1.1 Miliar atau sekitar Rp 15 Triliun. Hal ini juga yang menjadikan dirinya harus menjual West Ham United yang merupakan klub sepak bola yang dimilikinya.
Guðmundsson juga dinyatakan bangkrut pada tahun 2009 oleh pengadilan Islandia dengan total utang yang mencapai 500 Juta Poundsterling.
5. Allen Stanford

Allen Stanford adalah seorang mantan chairman dari Stanford Financial Group yang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa keuangan. Di tahun 2012, Stanford dinyatakan bersalah karena telah menipu banyak orang dengan menggunakan skema Ponzi.
Kerugian yang diderita banyak orang akibat perbuatannya mencapai USD 7 Miliar atau sekitar Rp 95 Triliun. Akibat kesalahannya tersebut, ia pun dikenai hukuman penjara oleh pengadilan.
Kebangkrutan Allen Stanford dimulai pada saat hakim memerintahkan untuk menyita aset yang dimiliki Allen Stanford di seluruh dunia. Aset yang disita tersebut tidak tanggung-tanggung karena mencapai USD 300 Juta yang berada pada 30 rekening bank yang berbeda.
Kebangkrutan yang dialami oleh kelima tokoh diatas mengajarkan kepada kita semua bahwa bencana dan masalah di dalam hidup ini pasti akan menimpa setiap orang. Hidup terus berputar, ada kala kita diatas dan ada kala kita berada dibawah.
FAQ seputar Miliarder Dunia yang Mengalami Bangkrut dan Jatuh Miskin
1. Siapa saja orang-terkenal yang pernah menjadi miliarder lalu bangkrut? | Beberapa contoh yang paling sering disebut adalah: Alberto Vilar, Sean Quinn, Eike Batista, Björgólfur Guðmundsson, dan Allen Stanford. Mereka semua pernah mencapai status sangat kaya dan nantinya mengalami kebangkrutan atau kerugian yang sangat besar. |
2. Apa penyebab umum yang membuat miliarder bisa jatuh miskin? | Penyebabnya berbeda-beda, tetapi yang sering muncul antara lain: krisis ekonomi atau sektor usaha, beban utang yang sangat besar, pengelolaan bisnis yang buruk, serta kasus penipuan atau pelanggaran hukum. Contohnya, Eike Batista terdampak krisis tambang dan migas. |
3. Apakah kekayaan mereka hilang karena gaya hidup mewah saja? | Gaya hidup mewah bisa menjadi faktor pendukung, tetapi tidak selalu penyebab utama. Banyak kasus di mana bisnis inti mereka yang runtuh atau tekanan eksternal sangat besar. Misalnya, Björgólfur Guðmundsson kehilangan kekayaan saat krisis perbankan Islandia. |
4. Siapa miliarder yang paling kaya di antara kelimanya sebelum bangkrut? | Eike Batista dari Brasil adalah yang paling kaya di antara mereka. Pada puncak kejayaannya, kekayaannya pernah mencapai lebih dari 30 miliar dolar AS dan ia sempat menjadi orang terkaya ke-7 di dunia sebelum kehilangan hampir seluruh hartanya akibat kejatuhan bisnis minyak dan gasnya. |


















