Popularitas Paylater Meningkat, Edukasi Finansial Penting

Jakarta, IDN Times – Popularitas paylater sebagai salah satu layanan keuangan digital terus meningkat pesat. Hal ini terutama dirasakan oleh Kredivo, sebagai pelopor penyedia layanan paylater yang memiliki lisensi multifinance.
Jumlah pengguna mereka tercatat meningkat hingga 20 kali lipat selama 5 tahun terakhir, dengan total jumlah dan nilai transaksi juga meningkat masing-masing hingga 58,59 persen dan 78,42 persen (tingkat pertumbuhan per tahun, atau CAGR).
SVP Market & Communications Kredivo, Indina Andamari menyampaikan bahwa pertumbuhan ini menunjukkan tingginya animo masyarakat terhadap paylater. Namun demikian, dia juga menuturkan masih banyak mispersepsi yang terjadi terkait layanan keuangan ini.
“Paylater seringkali dianggap sebagai pinjaman online (pinjol) atau fintech P2P lending, alih-alih sebagai alat pembayaran. Hal ini tentunya dapat berpotensi mempengaruhi perkembangan industri Paylater yang tengah tumbuh menjanjikan,” kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (22/3/2024).
Oleh karena itu, seiring dengan perkembangan ini, Kredivo ingin tekankan perlunya melakukan edukasi mengenai paylater.
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam penggunaan paylater? Berikut IDN Times sajikan rangkumannya. Yuk, dipelajari baik-baik!
1. Paylater dapat berdampak negatif terhadap pengguna jika tidak dikelola dengan bijak

Paylater sendiri menjadi unggul di kalangan masyarakat karena memberikan mereka kemudahan dalam berbelanja sekarang dan membayarnya nanti, dalam tenggat waktu yang telah ditentukan.
Berdasarkan data riset yang dilakukan oleh Kredivo dan Katadata Insight Center, telah ditemukan sebanyak 56,8 persen pengguna paylater menggunakan layanan ini untuk membayar kebutuhan bulanan dengan cicilan tenor kurang dari 1 tahun. Sedangkan 52,1 persen menggunakannya untuk keperluan mendesak
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menanggapi popularitas paylater di Indonesia sebagai layanan pembiayaan yang berpotensi menjanjikan, seiring dengan masih tingginya kebutuhan masyarakat akan akses kredit yang mudah dan aman. Namun demikian, dia juga mengakui bahwa edukasi terkait paylater masih perlu ditingkatkan.
“Terutama dalam memahami manfaat, tanggung jawab, serta risiko dari paylater. Dampak paylater juga sangat tergantung dari penggunaannya. Jika digunakan dengan bijak, paylater dapat membantu dalam mengatur cashflow dan memenuhi berbagai kebutuhan, bahkan membantu meningkatkan skor kredit,” tutur dia.
Di sisi lain, jika paylater tidak dikelola dengan baik, maka dapat berdampak negatif terhadap pengguna, termasuk potensi kredit macet ataupun penurunan skor kredit. Hal ini bisa mengakibatkan pengguna tidak dapat mengakses layanan pembiayaan lembaga jasa keuangan lainnya.
2. Tips mengoptimalkan penggunaan paylater

Untuk mengatasi kesenjangan edukasi terkait paylater, Kredivo memaparkan empat tips yang dapat dipertimbangkan oleh pengguna untuk mengoptimalkan layanannya.
- Posisikan Paylater sebagai alat pembayaran bukan alat berutang
Paylater bukanlah bentuk sumber tambahan uang atau pinjaman seperti fintech P2P lending atau pinjaman online. Sebaliknya, paylater adalah layanan keuangan digital yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pembelian tanpa harus membayar secara langsung, sehingga membantu mereka mengelola cashflow dan menyisihkan dana untuk kebutuhan lainnya.
- Sadar akan kemampuan finansial sebelum menggunakan paylater
Penting bagi pengguna untuk memiliki pemahaman yang jelas mengenai kemampuan finansial paylater, termasuk pendapatan dan pengeluaran bulanan, serta apakah mereka memiliki cukup dana untuk melunasi tagihan paylater dalam waktu yang ditentukan tanpa menimbulkan beban keuangan yang berlebihan.
- Ingat, perhitungkan bunga dan biaya layanan yang dikenakan penyedia paylater
Paylater mengenakan bunga sebagai biaya untuk penundaan pembayaran, dan biaya layanan sebagai biaya untuk pengembangan layanan penyedia paylater. Oleh karena itu, pengguna harus membaca syarat dan ketentuan serta perjanjian pinjaman untuk memperhitungkan bunga dan biaya layanan serta total tagihan keseluruhan saat menggunakan paylater.
- Gunakan paylater untuk memenuhi kebutuhan berdasarkan skala prioritas
Penting bagi pengguna untuk memastikan bahwa penggunaan paylater tetap terfokus pada kebutuhan yang sesuai skala prioritas. Menggunakan paylater tanpa mempertimbangkan skala prioritas kebutuhan dan hanya berdasarkan keinginan semata dapat memicu perilaku konsumtif yang tidak sehat.
3. Inisiatif edukasi terkait paylater

Sebagai penyedia layanan paylater, Kredivo telah melaksanakan berbagai inisifatif edukasi finansial terkait penggunaan layanan ini, termasuk kampanye kreatif seperti #AutoMikir dan Generasi Djempolan yang berhasil menyasar ribuan masyarakat di belasan kota di Indonesia.
Dalam waktu dekat, Kredivo juga akan meluncurkan kampanye khusus untuk mengedukasi aspek positif dan negatif dari penggunaan paylater.
“Dari sisi produk, Kredivo juga terus menerapkan terus menerapkan praktik responsible lending, dengan melakukan seleksi ketat terhadap calon pengguna dan memberikan limit kredit yang sesuai dengan kemampuan pembayaran masing-masing pengguna,” kata Indina.
Dia optimistis dengan dukungan edukasi yang baik, ke depannya paylater dapat terus berkembang menjadi solusi pembayaran digital favorit masyarakat.