Jakarta, IDN Times – Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) kembali menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah pada perdagangan perdana, di awal April, Senin (1/4).
Dengan capaian ke level Rp4.140 per saham. Harga saham emiten berkode BBRI naik 20 poin atau 0,49 persen. Padahal di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari pertama bulan April, terkoreksi 0,25 persen.
Tidak hanya di bulan April saja, Bank BRI juga mengalami kenaikan saham pada bulan Maret lalu. Saham Bank BRI naik ke level tertinggi Rp4.120 per-saham. Sebelum akhirnya hari ini kembali menanjak seiring dengan ekspektasi kinerja keuangan yang positif.
BEI mencatat saham Bank BRI juga menjadi emiten yang paling banyak diborong investor asing. Aksi beli investor asing mencapai Rp124,7 miliar, dengan nilai transaksi harian Rp460,26 miliar dan volume perdagangan 110,95 juta saham.
Menguatnya saham BRI tidak lepas dari bertumbuhnya kepercayaan publik, baik asing maupun lokal terhadap performa BRI. Terlebih, BRI pada tahun lalu mencatat peningkatan laba hingga 11,6 persen menjadi Rp32,4 triliun, dibandingkan catatan 2017 lalu.
Pencapaian laba pada 2018 didukung oleh pendapatan fee based income (non-bunga) yang tumbuh 22,7 persen. Sementara itu pendapatan bunga bersih BRI mencapai Rp77,7 triliun.
Data BEI menunjukkan, dalam setahun terakhir, harga terendah Bank BRI sempat terjadi pada 22 Mei 2018 ketika sahamnya turun drastis di level Rp2.720 per-saham.
Secara tahun berjalan, atau year to date. Saham Bank BRI memberikan gain 13,11 persen dengan kapitalisasi pasar Rp510,65 triliun.
Pencapaian harga saham Bank BRI, juga membuat kapitalisasi pasar BRI menjadi Rp510,56 triliun, dan semakin menguatkan posisi BRI sebagai bank dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga di Asia Tenggara.