- Sekitar 50 persen dihabiskan untuk kebutuhan primer yang meliputi semua kebutuhan pokok, seperti biaya kost, makan sehari-hari, dan tagihan lain semisal pulsa handphone, uang kuliah, dan sebagainya.
- Sekitar 20 persen ditabung atau untuk melunasi pinjaman (jika ada).
- Sekitar 30 persen untuk keperluan pribadi di luar kebutuhan pokok, seperti biaya untuk internet, sesekali makan bersama teman-teman, atau kebutuhan ringan lainnya.
5 Tips Finansial buat Mahasiswa biar Gak Kere di Akhir Bulan

- Mengurangi biaya makan di luar, lebih baik masak sendiri atau cari warung hemat dekat kost/kampus agar pengeluaran lebih terkendali.
- Kos sekamar berdua bisa membagi biaya sewa dan utilitas, sehingga beban biaya kost menjadi lebih ringan per orang.
- Dengan mencatat pengeluaran dan pemasukan, mahasiswa bisa tahu kebiasaan mana yang menyebabkan boros, dan bisa negatif mempengaruhi keuangan. Dari situ bisa menentukan mana yang bisa dikurangi atau dihilangkan.
Jakarta, IDN Times - Keuangan selalu menjadi persoalan, terutama bagi kamu para mahasiswa. Kalau pun kamu mendapatkan beasiswa, tetap saja kondisi kantong sering kali morat-marit untuk kebutuhan sehari-hari terutama di akhir bulan.
Belum lagi jika kiriman orang tua terlambat, biasanya rencana kamu bisa tertunda akibat tidak ada budget tersisa. Untuk menghindari hal seperti itu, tak ada salahnya mulai belajar merencanakan keuanganmu.
Panduan finansial di bawah ini bisa menjadi referensi agar kamu bisa bernapas lega di akhir bulan. Dikutip dari laman resmi asuransi CAR, simak 5 tips finansial berikut.
1. Kurangi biaya makan di luar

Makanan memang sebuah kebutuhan, tetapi sering pergi keluar untuk makan bisa menghabiskan banyak biaya. Terlebih kamu adalah mahasiswa yang mengandalkan kiriman orang tua.
Kalau pun harus makan keluar bersama teman-teman kuliah, sebaiknya bayar sendiri-sendiri dan pastikan di tempat yang harganya terjangkau. Itu pun sebaiknya hanya dilakukan saat weekend.
Untuk makan sehari-hari, sebaiknya carilah makanan di warung hemat sekitar kost. Lebih baik lagi kalau bisa masak sendiri.
2. Pertimbangkan untuk kos sekamar berdua

Kost dengan sistem sekamar berdua bisa menghemat biaya sewa bagi mahasiswa. Hal ini sudah umum terjadi di banyak kampus. Jika rata-rata jatah kiriman dari orang tua untuk biaya kost sebesar Rp1 juta, kamu bisa berhemat Rp500 ribu saat dibagi berdua dengan teman sekamar.
Tentu saja biaya ini jauh lebih ringan dibandingkan membayar sendiri biaya kost. Mungkin yang baru pertama kali mencoba akan merasa dalam situasi yang canggung. Namun, bagi yang sudah terbiasa, sekamar berdua justru lebih membuat kamu mudah bergaul dan memiliki banyak teman.
3. Tulis dan analisis biaya serta pengeluaran bulanan

Bagi kamu mahasiswa baru, ada baiknya mulai belajar mengatur keuangan. Poin penting dalam mengatur keuangan adalah mencatat semua biaya dan pengeluaran dalam satu bulan. Untuk pendapatan, biasanya mahasiswa baru sudah mendapatkan jatah bulanan dari orang tuanya.
Hal-hal kecil seperti ngopi, berkumpul bersama teman, dan beberapa hal kurang penting lainnya mulailah catat dan analisis. Selama hal-hal kecil tersebut memberi manfaat, lakukanlah.
Jika tidak banyak manfaatnya, hilangkan saja hal-hal tersebut untuk menghemat biaya. Untuk memudahkan analisis, kamu bisa menggunakan aplikasi pengatur keuangan untuk smartphone android.
4. Cari biaya kos yang murah

Bagi seorang mahasiswa, tinggal di kost bukanlah untuk mencari kebebasan atau kemewahan. Jangan sampai biaya kost ini mengambil porsi yang signifikan dan menguras anggaran kamu.
Banyak ahli keuangan merekomendasikan untuk menghabiskan uang untuk keperluan pribadi tidak lebih dari 30 persen dari jatah kiriman orang tua untuk sekedar biaya kost atau kontrak rumah.
5. Terapkan rumus 50/20/30

Rumus simpel ini banyak membantu orang untuk mengatur keuangan. Dengan rumus ini, kamu jadi tahu ke mana dan di mana sebaiknya memanfaatkan uang kamu. Sebab banyak ahli anggaran yang merekomendasikan rumusan ini.
Kamu mungkin pernah mendengar tentang hal tersebut sebelumnya. Untuk lebih mudahnya, rumusan ini menempatkan anggaran kamu ke dalam tiga kategori sederhana:
6. FAQ

1. Mengapa mahasiswa sering merasa “kere” di akhir bulan?
Karena pengeluaran kecil tak tercatat, sering makan di luar, biaya kos tinggi, dan kurang ada rencana keuangan membuat uang kiriman cepat habis bahkan sebelum kebutuhan pokok tercukupi.
2. Bagaimana cara mengurangi pengeluaran makan mahasiswa?
Kurangi makan di luar, terutama di tempat mahal. Lebih baik masak sendiri atau cari warung hemat dekat kost/kampus agar pengeluaran lebih terkendali.
3. Apakah tinggal kos sekamar berdua membantu keuangan?
Iya. Kos sekamar berdua bisa membagi biaya sewa dan utilitas, sehingga beban biaya kost menjadi lebih ringan per orang.
4. Kenapa penting mencatat dan menganalisis semua pengeluaran bulanan?
Dengan mencatat pengeluaran dan pemasukan, mahasiswa bisa tahu kebiasaan mana yang menyebabkan boros, dan bisa negatif mempengaruhi keuangan. Dari situ bisa menentukan mana yang bisa dikurangi atau dihilangkan.
5. Apa itu rumus 50/20/30 dan bagaimana cara menerapkannya?
Rumus 50/20/30 membagi pengelolaan keuangan menjadi tiga bagian:
- 50% untuk kebutuhan primer seperti makan, kos, tagihan
- 20% untuk tabungan atau membayar hutang jika ada
- 30% untuk keperluan pribadi seperti hiburan atau kebutuhan ringan lainnya