Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Keuangan Ini Bantu Kamu Persiapkan Pernikahan dengan Pasangan

Ilustrasi buku nikah. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Jakarta, IDN Times - Apakah kamu dan pasangan sudah memikirkan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan? bagi kalian yang sudah memasuki usia kepala dua dan memiliki pasangan mungkin sudah kepikiran atau terlintas hal tersebut. Masa-masa pernikahan terlihat sangat indah saat semuanya dilalui bersama pasangan tercinta.

Tapi, ada satu hal yang perlu dibicarakan agar pernikahan kamu dan pasangan tetap berjalan bahagia seperti cita-cita di awal saat mengikat janji. Kalian harus membicarakan tentang finansial atau keuangan.

Bagi kebanyakan orang atau pasangan bisa jadi topik ini sensitif dan pribadi, namun topik ini sangat penting untuk dibicarakan agar kehidupan rumah tangga bisa berjalan lancar.

Pasti kamu sudah sering dengar kan berbagai masalah yang timbul karena uang? Lebih baik mencegah sebelum hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi.

Nah, berikut beberapa tips keuangan yang bisa dilakukan bagi kalian pasangan yang ingin menikah seperti dikutip dari laman resmi Sikapi Uangmu milik OJK.

1. Antisipasi risiko dengan miliki asuransi

Ilustrasi asuransi. (Pexels/Rawpixel)

Saat masih single saja kita sudah dianjurkan untuk memiliki perlindungan atau asuransi akan diri kita sendiri apalagi setelah menikah. Asuransi jiwa cocok untuk kalian yang sudah punya risiko finansial (tanggungan) seperti anak dan orang tua yang sudah pensiun.

Asuransi kesehatan juga tak kalah penting, nggak mau kan uang yang selama ini kita kumpulkan tiba-tiba harus lenyap digunakan untuk biaya pengobatan. Perlindungan ini dibutuhkan agar kita selalu siap apabila hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

2. Bersikap transparan dan jujur dengan pasangan

ilustrasi cowok memuji orang yang disukai (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ini adalah kunci utama, ketika sepasang kekasih memutuskan untuk menikah maka keduanya telah sepakat akan selalu bersikap transparan dalam segala hal, termasuk urusan keuangan.

Ceritakan yang sebenar-benarnya tentang kondisi keuangan masing-masing, penghasilan, pengeluaran, hingga utang. Apabila kalian memiliki utang, lebih baik diselesaikan dahulu secara pribadi agar tidak membebani pasangan dan menjadi pemicu masalah kedepannya.

Jangan sungkan untuk saling bertanya dan berdiskusi bila merasa ada yang masih perlu dijelaskan karena kalian akan menjalani kehidupan rumah tangga ini berdua.

3. Menentukan tujuan bersama

ilustrasi pasangan berpelukan (pexels.com/Владимир Васильев)

Tiap manusia tentu punya kebiasaan dan sifat yang berbeda-beda, begitupun kalian dan pasangan. Betapa pun kalian merasa klik dan jodoh tapi sedikit banyak pasti punya perbedaan dalam menyikapi uang, bagaimana memakai dan mengelola uang tersebut. Itulah mengapa penting untuk berkomunikasi dengan transparan di awal.

Setelah mengetahui kebiasaan masing-masing kalian bisa mulai menentukan tujuan bersama yang ingin dicapai setelah menikah nanti misalnya, ingin memiliki rumah di daerah mana, punya anak berapa, ingin disekolahkan dimana dan masih banyak lagi. Bila sudah menentukan tujuan kalian bisa mulai menyiapkan anggaran dana sesegera mungkin dan jangan ditunda-tunda, ya!

4. Pembagian tugas keuangan

Ilustrasi keuangan (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Setelah menikah ataupun sebelum menikah, Sobat dan pasangan harus membicarakan mengenai pengaturan kas keluarga, mulai dari siapa yang bertanggung jawab mengatur atau mencatat keluar masuk kas, apakah perlu membuat tabungan bersama, dan hal-hal lain. Membuat anggaran untuk kebutuhan rumah tangga penting agar keuangan lebih terkontrol. 

5. Perjanjian pranikah

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Perjanjian pranikah juga sering disebut perjanjian pisah harta karena dengan adanya perjanjian ini maka harta dan utang yang didapat selama masa pernikahan adalah milik masing-masing. Jika tidak ada perjanjian pranikah, maka harta dan utang yang didapat selama masa pernikahan adalah milik bersama.

Perjanjian pranikah seringkali dianggap sebelah mata bahkan dianggap miring. Buatlah perjanjian pranikah bersama pasangan bila dirasa perlu karena perjanjian pranikah ini bisa melindungi hak kedua belah pihak apabila ada hal-hal tidak diinginkan terjadi selama masa pernikahan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us