4 Tips Menghindari Panic Selling saat Pasar Investasi Alami Penurunan

- Penurunan pasar investasi bersifat sementara, sejarah telah membuktikan adanya pemulihan setelah masa penurunan.
- Fokus pada tujuan investasi jangka panjang untuk menghindari panic selling akibat pergerakan harga harian yang membuat investor goyah.
- Hindari terlalu sering mengecek nilai portofolio agar tidak memicu stres dan keputusan impulsif, tetapkan jadwal evaluasi portofolio secara berkala.
Penurunan pasar investasi merupakan hal lumrah yang kerap terjadi di dunia keuangan, entah itu pada reksadana, saham, atau aset kripto. Namun, ketika grafik mulai merah dan nilai portofolio mengalami penurunan, maka tidak sedikit investor yang mulai terpancing untuk menjual aset secara terburu-buru karena merasa panik.
Fenomena yang satu ini kerap dikenal sebagai panic selling, yaitu tindakan menjual aset secara emosional tanpa adanya pertimbangan rasional untuk jangka panjang, padahal keputusan ini justru bisa memperbesar kerugian yang ada. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa tips berikut ini untuk menghindari panic selling pada saat pasar investasi mengalami penurunan secara signifikan dan tiba-tiba.
1. Pahami bahwa penurunan pasar bersifat sementara

Pasar investasi sering mengalami adanya fluktuasi dan penurunan bukanlah akhir dari segalanya. Sejarah telah membuktikan bahwa setelah masa penurunan tersebut biasanya pasar mulai mengalami pemulihan, meski hal ini memerlukan waktu yang durasinya bisa saja berbeda-beda.
Dengan memahami sifat siklus pasar, maka nantinya kamu bisa mengurangi potensi rasa panik dan juga tetap berusaha fokus pada tujuan investasi jangka panjang. Penurunan harga justru bisa dianggap sebagai peluang untuk melakukan evaluasi dan membeli aset dengan harga yang lebih murah, sehingga tidak dijadikan sinyal untuk menjual semuanya.
2. Fokus pada tujuan investasi jangka panjang

Salah satu penyebab utama panic selling adalah hilangnya fokus terhadap rencana keuangan yang memang telah dibuat sejak awal. Para investor tidak menetapkan tujuan jangka panjang, sehingga hal ini mudah membuat mereka merasa goyah ketika melihat adanya pergerakan harga harian.
Setidaknya dengan memiliki visi dan misi yang jelas, seperti misalnya untuk keperluan membangun rumah impian, dana pensiun, atau pendidikan anak, maka kamu pun akan merasa lebih tenang dalam menghadapi gejolak pasar yang ada. Ingatlah bahwa investasi bukanlah soal hari ini, namun tentang hasil yang ingin diperoleh selama bertahun-tahun ke depan.
3. Hindari terlalu sering mengecek nilai portofolio

Memantau grafik investasi memang merupakan hal penting, namun jika kamu terlalu sering melihat grafik yang naik turun, maka bisa memicu adanya stres dan keputusan secara impulsif. Apalagi jika kamu mungkin terbiasa membuka aplikasi investasi setiap beberapa jam sekali, sehingga hal ini hanya akan meningkatkan rasa cemas yang dialami.
Cobalah untuk menetapkan jadwal khusus terkait evaluasi portofolio, seperti misalnya satu kali sebulan atau setiap kuartal. Setidaknya dengan cara tersebut, maka kamu dapat memberikan ruang bagi dirimu sendiri untuk mulai berpikir jernih dalam mengambil setiap keputusan dan juga menghindari tindakan yang didorong oleh emosi sesaat.
4. Berkonsultasilah dengan penasihat keuangan

Jika kamu mulai merasa panik atau bingung dalam menentukan langkah, maka sebaiknya jangan ragu untuk meminta pandangan dari penasihat keuangan yang dirasa kompeten. Pendapat profesional dapat memberikan sudut pandang secara objektif dan juga membantumu untuk mengambil keputusan yang lebih rasional.
Penasehat ke keuangan dapat menilai terkait kondisi portofolio secara menyeluruh, termasuk memberikan saran diversifikasi atau bahkan membantu merevisi strategi investasi apabila memang diperlukan. Langkah ini dianggap jauh lebih bijak daripada kamu membuat keputusan sendiri dalam kondisi emosional yang tidak stabil.
Panic selling ketika pasar turun merupakan reaksi yang wajar, namun hal ini bukanlah tindakan bijak bagi seorang investor jangka panjang. Justru pada kondisi seperti inilah kedisiplinan dan mental sangat diuji dalam berinvestasi. Ingatlah bahwa keputusan yang diambil dengan kepala dingin dapat memberikan hasil yang jauh lebih baik daripada berlandaskan kepanikan semata!