Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Istilah Keuangan yang Harus Kamu Pahami Sebelum Mulai Bekerja

Ilustrasi keterima kerja (pexels.com/Fauxels)
Ilustrasi keterima kerja (pexels.com/Fauxels)
Intinya sih...
  • Take Home Pay atau gaji bersih adalah jumlah uang yang benar-benar masuk ke rekening kamu setiap bulan setelah semua potongan dilakukan.
  • Dana darurat adalah uang yang disisihkan khusus untuk kebutuhan mendesak yang tak terduga, seperti sakit atau PHK.
  • BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan merupakan program jaminan sosial penting dari pemerintah untuk para pekerja.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mulai kerja untuk pertama kali pasti bikin deg-degan, ya! Akhirnya kamu bisa mandiri, punya penghasilan sendiri dan gak perlu minta uang jajan ke orang tua. Tapi di balik euforia itu, ada satu hal penting yang sering luput disadari anak muda, yaitu urusan keuangan pribadi. Tiba-tiba kamu harus paham slip gaji, potongan ini-itu, sampai mulai mikirin tabungan dan cicilan. Bingungin banget, kan?

Padahal, belajar mengatur keuangan sejak awal bekerja itu krusial banget. Gak cuma soal menabung, tapi juga biar kamu gak kaget pas tahu ternyata gai yang masuk ke rekening gak sesuai ekspektasi. Belum lagi istilah-istilah keuangan yang muncul di dunia kerja bisa bikin puyeng kalau kamu gak familiar. Daripada bingung sendiri, berikut ini istilah keuangan yang harus kamu pahami sebelum mulai kerja! Simak sampai tuntas, ya!

1. Gaji bersih (Take Home Pay)

ilustrasi gajian (pexels.com/DefrinoMaasy)
ilustrasi gajian (pexels.com/DefrinoMaasy)

Waktu kamu pertama kali dapat tawaran kerja, biasanya yang dilihat pertama adalah angka gajinya, kan? Tapi jangan langsung senang dulu! Angka yang kamu lihat itu biasanya adalah gaji kotor alias total pendapatan sebelum dipotong pajak, iuran BPJS, atau potongan lainnya. Nah, gaji bersih atau take home pay adalah jumlah uang yang benar-benar masuk ke rekening kamu setiap bulan setelah semua potongan itu dilakukan.

Kenapa penting buat tahu bedanya? Karena ini sangat berpengaruh ke cara kamu mengatur keuangan. Misalnya kamu ditawari gaji Rp6 juta, tapi ternyata yang masuk ke rekening cuma Rp5 juta. Kalau kamu gak mengerti konsep ini, bisa-bisa kamu bikin rencana pengeluaran yang terlalu tinggi dan akhirnya tekor di akhir bulan. Boleh banget kamu tanyakan ke HRD tentang take home pay ini, biar gak salah paham, ya!

2. Dana darurat (emergency fund)

ilustrasi dana darurat (pexels.com/DefrinoMaasy)
ilustrasi dana darurat (pexels.com/DefrinoMaasy)

Setelah punya penghasilan sendiri, rasanya ingin langsung belanja atau nabung buat liburan, ya? Boleh aja sih asal jangan lupa tentang dana darurat. Ini adalah uang yang kamu sisihkan khusus untuk kebutuhan mendesak yang gak bisa diprediksi, seperti sakit, PHK, atau HP yang tiba-tiba rusak. Dana ini bukan buat dipakai tiap bulan, tapi jadi ‘penyelamat’ di saat kamu benar-benar butuh.

Idealnya kamu punya dana darurat sebesar tiga sampai enam kali pengeluaran bulanan. Kalau pengeluaran kamu sekitar Rp3 juta per bulan, berarti dana darurat yang aman sekitar Rp9-18 juta. Gak harus langsung ada semua, kok! Kamu bisa cicil sedikit demi sedikit tiap bulan dari gaji. Intinya, dana darurat ini bikin kamu gak panik saat ada kejadian tak terduga. Lebih baik siap sedia daripada kelimpungan, kan?

3. BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan

logo BPJS Ketenagakerjaan (dok. bpjsketenagakerjaan.go.id)
logo BPJS Ketenagakerjaan (dok. bpjsketenagakerjaan.go.id)

Begitu mulai kerja, kamu bakal dengar soal BPJS baik Kesehatan maupun Ketenagakerjaan. Keduanya adalah program jaminan sosial dari pemerintah yang penting banget buat para pekerja. BPJS Ketenagakerjaan mencakup hal-hal seperti Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kematian (JKM). Iurannya dipotong otomatis dari gaji kamu tiap bulan dan sebagian dibayar oleh perusahaan.

Mungkin awalnya kamu ngerasa berat karena gaji kamu dipotong untuk ini-itu. Tapi percayalah, program ini kalau dilaksanakan dengan benar bisa jadi penyelamat di saat kamu butuh. Misalnya, kalau kamu tiba-tiba harus rawat inap, BPJS bisa bantu tutup biaya rumah sakit. Atau kalau kamu resign dan butuh pegangan, JHT bisa dicairkan. Mungkin awalnya memang berat, tapi untuk selanjutnya bakal membantu kamu, kok!

4. Pajak Penghasilan (PPh 21)

ilustrasi pajak penghasilan (pexels.com/NataliyaVaitkevich)
ilustrasi pajak penghasilan (pexels.com/NataliyaVaitkevich)

Kamu mungkin pernah melihat di slip gaji ada tulisan “PPh 21”, lalu bingung itu tuh potongan buat apa, iya kan? PPh 21 itu adalah Pajak Penghasilan yang dikenakan pada kamu sebagai karyawan. Tapi tenang, kamu gak perlu ribet hitung sendiri karena biasanya perusahaan sudah otomatis memotong dan menyetorkan pajaknya ke negara. Jadi saat kamu terima gaji, potongan itu sudah beres.

Meski begitu, penting buat kamu paham berapa pajak yang kamu bayar dan kenapa kamu wajib bayar. Selain jadi warga negara yang baik, kamu juga harus mulai belajar lapor SPT Tahunan di awal tahun. Tenang, sekarang sudah bisa online kok, jadi gak seribet zaman dulu. Tapi gak usah takut, selama kamu tahu cara bacanya dan lapornya, semuanya bisa kamu hadapi kayak profesional, kok!

5. Anggaran (budgeting)

ilustrasi budgeting (pexels.com/MikhailNilov)
ilustrasi budgeting (pexels.com/MikhailNilov)

Begitu gajian pertama masuk, godaannya banyak banget. Mulai dari mau jajan, belanja online, nongkrong, sampai beli barang yang sudah lama diincar. Tapi jangan lupa, supaya keuanganmu gak amburadul, kamu butuh yang namanya anggaran alias budgeting. Intinya tuh, kamu bikin rencana ke mana saja uangmu bakal pergi setiap bulan tentang berapa persen buat kebutuhan, tabungan, hiburan, dan lainnya.

Gak perlu rumit kok, kamu bisa mulai dari metode sederhana seperti 50-30-20. Misalnya 50 persen untuk kebutuhan pokok, 30 persen buat keinginan pribadi, dan 20 persen untuk tabungan atau investasi. Dengan budgeting, kamu jadi punya kendali atas uangmu. Kamu juga bisa terhindar dari tanggal tua yang menyiksa karena habis duluan di tanggal muda. Percaya deh, budgeting itu bukan soal pelit, tapi bijak, ya!

Jadi, seperti itulah lima istilah dasar yang wajib banget kamu pahami sebelum benar-benar terjun ke dunia kerja. Meski kesannya sederhana, tapi percaya deh, memahami istilah-istilah ini bisa bantu kamu menghindari kesalahan keuangan yang sering banget dialami first jobber. Semoga artikel ini membantu kamu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us