[PUISI] Berdamai dengan Patah Hati

Kala menahan rasa sakit adalah hal yang biasa
Kala merintih dalam diam adalah keseharian semata
Kala harapan berlebih tak pernah lagi ada
Ya, aku hanya berusaha menjalani hidup dengan apa adanya
Kala hati pernah terluka saat bergantung
Kala rasa kecewa akan pengkhianatan terus terngiang
Kala cinta sejati hanyalah tinggal mimpi belaka
Ya, aku terlalu bodoh karena pernah percaya dengan sepenuh jiwa raga
Dulu aku terus menampik realitas yang sebenarnya
Dulu aku bahagia dengan membangun ilusi yang ternyata hanya menyesatkan saja
Tapi, kini aku bisa menerima semuanya dengan lapang dada
Ya, aku telah berdamai dengan patah hati agar bisa bahagia dengan sempurna
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.