[PUISI] Natal dan Kupluk Rajutan

Kupluk rajutan menutup telinga
Menahan dingin yang tak bernama
Natal datang tanpa salju
Namun hangat tetap terasa nyata
Benangnya berkelindan sederhana
Seperti hari-hari yang dijalani
Tak selalu indah di mata
Namun cukup untuk menguatkan diri
Aku memakainya saat pagi sepi
Menyapa langit yang pucat
Natal mengajarkanku bertahan
Dengan cara yang lembut dan hemat
Ketika kupluk kulepas perlahan
Dingin tak lagi terasa lawan
Sebab kehangatan sejati di Natal
Tinggal lebih lama dari musim
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.


















