Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Aku, Ibu, dan Perpisahan

Ilustrasi perpisahan (unsplash.com/priscilladupreez)

Aku berteduh melipir ke pinggir.
Di situ, Ibu membuatkanku kopi secangkir.
Lalu, seraya meneguk kopi buatan ibu
aku berpikir:

“Mengapa cerita yang telah berakhir,
menyisakan masalah yang mangkir?”

Dengan baju setengah basah,
karena diguyur hujan
yang turun dari langit di matanya,
Ibu berkata:

“Tak usah terlalu dipikir, nak.
Inilah sejarah yang kau ukir.
Semua yang berawal pasti akan berakhir.”

“Segala kondisi terbaik hanyalah bagi Ibu,
terima kasih Ibu.”

Sedih pun berakhir,
di hadapan perpisahan yang hadir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Farhan Azizi
EditorMuhammad Farhan Azizi
Follow Us