Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Aku Introvert

Ilustrasi menatap jendela (pixabay.com/StockSnap)
Ilustrasi menatap jendela (pixabay.com/StockSnap)

Pagi hari ini cerah
Membuat kelopak menunjukkan permata
Seraya sinar sang surya menembus jendela
Menerpa dua retina pemancar cahaya

Tenang, aku merasa bahagia
Setelah semalaman mengisi daya
Sekarang kugunakan sepenuhnya
Hingga terkuras habis, entah kemana perginya?

Diam, aku menyebutnya sebuah kebiasaan
Karena hidup ini penuh candaan juga cobaan
Sendiri, aku menyebutnya bagai sarapan
Itulah pemasok jiwaraga tetap berjalan

Apakah hanya itu? Mereka bilang sombong
Bibirku sekadar memberikan senyuman
Sebagai jawaban tanpa kesedihan
Agar hati tidak tertekan

Memanglah hanya ini takdir yang aku genggam
Sebuah ujian dengan penuh harapan
Semangat detik ini, menyemangati selanjutnya
Tanpa sadar telah membuang kebahagiaan untuk dapat kebahagiaan

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Jam Pasir di Gurun Pasir

30 Des 2025, 05:15 WIBFiction
ilustrasi robekan kertas tercecer

[PUISI] Robekan Memori

28 Des 2025, 21:07 WIBFiction
ilustrasi bayangan seorang perempuan

[PUISI] Ruang Kenangan

28 Des 2025, 16:48 WIBFiction
siluet seekor burung dengan latar langit senja sore hari

[PUISI] Langit Bercerita

28 Des 2025, 07:48 WIBFiction
ilustrasi ibu dan anak berpelukan

[PUISI] Ibu Cahaya Jiwaku

27 Des 2025, 05:15 WIBFiction