Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Amarah yang Kalah

ilustrasi menutup wajah (Unsplash.com/Hannah Xu)
ilustrasi menutup wajah (Unsplash.com/Hannah Xu)

Hati ini remuk dalam kilatan amarah
Terkapar bersama goresan luka parah
Tak mampu lagi bangkit sebab lemah
Di hadapan tajamnya lidah yang terarah

Meminta pundak aku tak mampu
Mengharap hadir aku membisu
Lidah ini kelu
Hingga raga bak terbujur kaku
Diam sahaja bersama luka nan pilu

Harus bagaimana lagi 'tuk meminta dekap?
Rasa ini meronta sebab terbekap
Tak mampu bicara meski sececap
Tentang rindu yang kian mengendap
Tentang asa yang memuncak harap

Pada akhirnya aku hanya terdiam
Menunduk di hadapan pekat malam
Abaikan sukma yang terenggut kelam
Memasrah dan sembunyi di balik pejam
Hingga tak lagi terbayang rupa Adam

Aku yang marah dan kalah
Mengakhiri putaran rindu di semesta hatiku
Dalam dekap malam bersama pejam
Dalam siksa rasa bersama lara

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
T y a s
EditorT y a s
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Monolog di Bawah Hujan

10 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi kekacauan negara

[PUISI] Negara Kotor

09 Sep 2025, 09:07 WIBFiction
ilustrasi seorang perempuan di tepi pantai

[PUISI] Diriku yang Baru

08 Sep 2025, 20:48 WIBFiction
ilustrasi bayi

[PUISI] Anakku, Trisomi 21

08 Sep 2025, 17:24 WIBFiction
ilustrasi seorang pengendara motor

[PUISI] Bangkit dari Luka

08 Sep 2025, 13:15 WIBFiction
ilustrasi sudut pandang (pexels.com/Omar Luis)

[PUISI] Sudut Pandang

07 Sep 2025, 13:07 WIBFiction
ilustrasi wajah yang terbakar oleh api merah

[PUISI] Membakar Sunyi

06 Sep 2025, 15:15 WIBFiction