Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Kota yang Mengingatmu Lebih dari Aku

ilustrasi kota
ilustrasi kota (unsplash.com/Vo Phuong)

Bandung, kota dengan jantung hujan,
menyimpan lukaku di setiap kabut yang turun perlahan.
Langitnya bagai kaca retak,
mencerminkan wajah yang tak lagi kembali.

Aku berjalan di lorong-lorong waktu,
di mana senyummu dulu seperti matahari di utara.
Kini hanya angin Cihampelas
yang menyibak rambutku tanpa arti.

Rinduku jadi bunga liar
di sela tembok tua Braga,
mekar tanpa disapa,
layu tanpa sempat dimiliki.

Bandung pun mengajarkanku:
bahwa cinta bisa jadi gunung,
tinggi, megah, penuh janji—
namun tetap bisa luluh
oleh gemetar bumi yang tak terlihat.

Dan aku,
tinggal serpihan kabut di atas Lembang,
menunggu reda
yang tak kunjung tiba.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Tuhan Menurunkan Hujan karena Suatu Alasan

07 Sep 2025, 19:22 WIBFiction
ilustrasi sudut pandang (pexels.com/Omar Luis)

[PUISI] Sudut Pandang

07 Sep 2025, 13:07 WIBFiction
ilustrasi wajah yang terbakar oleh api merah

[PUISI] Membakar Sunyi

06 Sep 2025, 15:15 WIBFiction
ilustrasi labirin tanpa peta (pexels.com/fernanda)

[PUISI] Labirin Tanpa Peta

05 Sep 2025, 20:27 WIBFiction
Ilustrasi Samudra (pexels.com/Kellie Churchman)

[PUISI] Samudra Tabah

04 Sep 2025, 21:07 WIBFiction
Mawar merah (pexels.com/Jill Burrow)

[PUISI] Mawar Sia-Sia

04 Sep 2025, 20:17 WIBFiction
ilustrasi rakyat miskin yang meminta bantuan

[PUISI] Terlindas Dilindas

04 Sep 2025, 19:22 WIBFiction
ilustrasi kontras kehidupan

[PUISI] Bertolak Belakang

04 Sep 2025, 18:15 WIBFiction
ilustrasi berjalan

[PUISI] Garis September

04 Sep 2025, 17:07 WIBFiction