[PUISI] Bercengkerama di Sudut Kota

Harapanku telah bernanah
mending musnah
ini masih bersisa
dengan cenat-cenut di atasnya
malam itu penuh bintang
dan aku pun hati senang
sampai tiba pada ujung gang
memandang kosong ingin lupakan
mustahil untuk bicara
apa lagi kembali
menatapmu dengan sorot yang sama
tak ada lagi cengkerama
apa lagi cerita
mending aku pergi ke pasar kaget
dan menangis hingga subuh.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.