[PUISI] Bertumbuh Tanpa Tepuk Tangan

Aku belajar berjalan tanpa sorak
Di lorong sepi tempat niat diuji
Di mana setiap langkah kecil yang tak tampak
Adalah bukti bahwa aku masih sendiri
Tak ada lampu yang menyorot peluhku
Tak ada sorakan atas luka yang kututup rapi
Namun di dada, ada taman yang kutumbuhi
Dengan kesetiaan pada hari demi hari
Bertumbuh bukan untuk dipuja
Tapi untuk menjadi lebih utuh dari kemarin
Meski taka da yang melihat arah juangnya
Aku tahu ini perjuangan yang paling hening dan paling asing
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.