[PUISI] Dalam Genggaman Angin

Selalu kucoba bersenandung
Walau pahit selalu merundung
Bohong jika aku tak nelangsa
Namun, hadirmu bagaikan anugerah
Meski hadirmu hanya di mimpi saja
Sedetik pun, terasa begitu berharga
Takdir kita memang bukanlah bersama
Bohong jika aku tak nelangsa
Namun, biarlah alam yang bekerja
Lewat perantara angin
Kulayangkan sang renjana
Aku pun menggenggammu
Di mana pun kamu berlabuh
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.