[PUISI] Daun Terakhir

Aku daun terakhir di ujung ranting
Menguning letih, tapi enggan pergi
Angin memanggil, cabang bergetar
Namun, hatiku masih ingin berdiri
Bayang masa lalu menahan jemari
Kenangan berbisik di sela nadi
Namun, waktu tak pernah menunggu
Hanya aku yang terpaku sendiri
Kutanya angin, haruskah aku jatuh?
Ia tertawa, tak memberi jawab
Apakah tanah rumah yang ramah
Atau sekadar lorong gelap?
Mungkin luruh bukan kehilangan
Hanya jeda sebelum tumbuh lagi
Sebab yang pergi tak benar-benar hilang
Ia kembali dengan wujud yang lain
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.