Sinar terik melukis sendu
Tergambar nyata oleh panas dengan derasan hujan
Aku hanya bisa menatap raga kosong tanpa jiwa
Serumpun orang memikul berandamu

Aku merana meratapi kepergian kian menyayat
Di mana dering yang menyapa hariku?
Teringat tiap kali menunggu deringan suaramu
Begitu banyak harapan terangkai

Meski jarak dan waktu menjadi palang
Rinduku yang menggebu tak pernah padam
Kini, ku mendekam dalam delusi yang kian memuncak
Andai suara deringmu berakhir dengan pertemuan indah
Kenyataan kepergianmu menjadi dering berakhirnya perjalanan cinta kita