Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Lagu Sedihku

pixabay.com/Karen_Nadine
pixabay.com/Karen_Nadine

Aku bersenandung bersama sepi
Menyairkan lagu dari tiap kesakitanku
Bait demi bait yang terucap
Adalah rintihan dari tiap tangisku

Alunan laguku kini semakin terdengar sendu
Tak ada tarian yang dapat mengiringi
Selain ronta dan amukan yang tak lagi dapat ku bendung
Ini sungguh melelahkan

Aku ingin berhenti
Aku ingin memaki untuk tiap kesakitanku
Untuk tiap penderitaan yang silir berganti menemuiku

Siapa yang dapat kusalahkan?
Ketidakadilan ini?
Ketidak sanggupanku melawan?
Atau dunia yang bahkan tak layak untuk ditempati?

Aku berharap akhir lebih baik menjemputku lebih awal
Entah kapan dunia akan berubah
Atau kapan aku mulai sanggup melawan

Namun aku masih ingin berjuang
Dan menghentikan lagu sedihku

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Halimah
EditorHalimah
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Mimpi Belaka

27 Sep 2025, 23:15 WIBFiction
ilustrasi orang bersedih

[PUISI] Pekat Penat

25 Sep 2025, 19:52 WIBFiction
ilustrasi perempuan menyendiri (pixabay.com)

[PUISI] Lautan Kata

25 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi seorang perempuan sedang sedih

[PUISI] Kupanggul Rindu

24 Sep 2025, 18:38 WIBFiction
ilustrasi botol minum

[PUISI] Penjaga Dahaga

24 Sep 2025, 16:07 WIBFiction
ilustrasi istri dan anak

[PUISI] Untukmu, Istriku

22 Sep 2025, 20:22 WIBFiction
ilustrasi perempuan bertopeng

[PUISI] Terbiasa Berdosa

22 Sep 2025, 19:38 WIBFiction