Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Langkah Tak Bernama

ilustrasi perempuan duduk di tepi danau (pexels.com/Keenan Constance)

Aku adalah bayangan dari cahaya yang letih,
melarung pada lantai senja
tanpa tahu siapa yang berdiri di ujungnya.

Kota ini adalah jaring laba-laba,
kutinggalkan jejak di simpul-simpul lengangnya—
tapi tak satu pun menangkapku utuh.

Langit menulis namaku dengan tinta kabut,
angin membacanya pelan,
namun daun-daun hanya diam,
seperti mereka tahu aku tak akan tinggal lama.

Aku bukan burung yang ingin terbang tinggi,
hanya kelopak gugur yang menari
menuju tanah yang tak pernah kurenungi.

Dan barangkali,
di balik tikungan waktu yang samar,
ada musim yang menungguku diam-diam—
bukan untuk menetap,
tapi sekadar menjadi hujan
yang singgah,
dan menghidupkan sesuatu
yang hampir lupa tumbuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us