[PUISI] Malam Kelabu dan Rindu

Petir bergilir terselip pada setiap rintik hujan malam itu
Terlintas pikirku, aku rindu
Ketika dipangku ibu
Bertengkar dengan saudara tak karuan
Demi secuil jajanan seribu
Tersadar tepat pada nafas yang berhembus kencang
Dewasa mengubah diri untuk jauh dari kata tenang
Terus berangan dan menahan atas setiap gempuran
Celoteh orang yang terus lewat pada setiap daun telinga tanpa ada batasan
Diserbu dengan berjuta tanya
Kapan orang tua bangga
Kenapa tidak cepat menikah
Ternyata kamu lemah
Tidak seperti anak saya
Tidak seperti teman lama dengan segudang usaha
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.