[PUISI] Matematika

Hampir jam sepuluh malam
Pulpen berisi setetes tinta
Buku yang terlukis abstrak,
dengan segala hal yang tertimbun di otak
Angka-angka absurd bahkan tak kunjung bertemu jawabnya juga
X dan Y lagaknya tak mau untuk dipertemukan
Asimtot datar, asimtot tegak, asimtot miring
Neuron otakku berhasil dibuat pening
Ah, matematika ...
Kepalaku pusing memikirkanmu
Duk!
Dahiku terantuk
Mataku sudah mengantuk
Bolehkah kulanjut besok saja?
Klaten, 22 Juni 2021
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.