Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Memeluk Luka

ilustrasi kesedihan (unsplash.com/Gabriel Meinert)
ilustrasi kesedihan (unsplash.com/Gabriel Meinert)

Sejatinya luka adalah fana
Yang menghampiri jiwa-jiwa terlunta
Di antara sepi yang menghujam dada
Menyeret gurau dalam sedan
Luruhkan barisan damai perlahan

Berhentilah memeluk luka terlalu lama
Sebab semakin erat kau peluk
Akan semakin laknat perih itu mengerat
Hingga hati mulai gamang
Tak tahu beda tangis dan tawa

Jangan pula abaikan luka yang terlanjur meradang
Sebab lara yang sudah terpilin
Juga ingin terlepas
Dari jerat sembilu atas hati yang berpaling
'tuk kembali temui teduh di antara hening

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Bukan Pemeran Utama

19 Des 2025, 20:27 WIBFiction
ilustrasi laut

[PUISI] Muara Berlabuh

19 Des 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi pergi dalam diam

[PUISI] Pergi dalam Diam

18 Des 2025, 15:07 WIBFiction
ilustrasi perempuan menulis

[PUISI] Revisi Diri

18 Des 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi manusia serakah

[PUISI] Manusia Serakah

17 Des 2025, 20:27 WIBFiction
ilustrasi wanita tertawa

[PUISI] Versi Lebih Jujur

17 Des 2025, 08:07 WIBFiction
ilustrasi orang menempelkan sticky notes

[PUISI] Pergi untuk Pulang

15 Des 2025, 21:07 WIBFiction